Pakar: Ketegangan Saat Ini Bisa Berakhir pada Pemutusan Hubungan Rusia dan UE

Selasa, 13 April 2021 - 06:30 WIB
loading...
Pakar: Ketegangan Saat...
Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Sejumlah pakar memprediksi kebijakan Uni Eropa (UE) menuju eskalasi hubungan dengan Rusia dapat mengakibatkan pemutusan hubungan diplomatik. Brussel dinilai sengaja memojokkan situasi.

"Saya percaya bahwa situasi ini dapat menyebabkan (pemutusan hubungan diplomatik). Tidak harus, tetapi bisa. Ini adalah situasi, ketika kita memiliki permainan semakin buruk semakin baik," kata Andrei Bystritsky, kepala Valdai discussion club, sebuah kelompok pemikir yang berbasis di Moskow.



"Sampai batas tertentu, (Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell) telah menjalankan baris ini secara sistematis sejak Februari. Mungkin, secara irasional, dia ingin membawa situasi ke titik ekstrem terendah, sehingga dia bisa memulainya," sambungnya, seperti dilansir Tass.

Namun, jelasnya, niat ini mungkin tidak membuahkan hasil. Sebab, UE tidak memiliki persatuan, terutama di tengah krisis terkait pandemi Covid-19. Selain itu, menurut Bystritsky, situasi di dunia mulai meningkat secara tiba-tiba ke beberapa arah pada waktu yang bersamaan.

"Itu adalah Amerika Serikat (AS)-China, AS-Rusia, AS-Amerika Latin; selain itu, semua yang ada di dalam UE runtuh di sepanjang garis patahan. Dan Eropa mencoba untuk bereaksi terhadap semua ini," Bystritsky menjelaskan.



Dia mencatat bahwa situasi dalam hubungan antara Rusia dan UE "lebih lembut" daripada antara Moskow dan Washington.

"Tetapi, dinamika umum negatif. Dan, yang lebih penting, tidak jelas apa yang bisa membuatnya lebih positif. Tidak ada tempat lagi untuk memperburuk keadaan, hanya ada konfrontasi langsung. Saya khawatir titik kritisnya belum tercapai," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Institut Ilmu Pengetahuan Eropa Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia , Vladislav Belov percaya bahwa hubungan antara Moskow dan Brussel sudah berada di titik terendah. Ia menyebut bahwa UE telah terpojok dalam dialog dengan Rusia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1260 seconds (0.1#10.140)