AS Sebut China Bertindak Kian Agresif Terhadap Taiwan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) , Antony Blinken menuduh Beijing bertindak lebih agresif terhadap Taiwan. Beijing menganggap Taipei sebagai wilayah mereka dan AS sejatinya mengakui prinsip "Satu China ", yang di dalamnya disebutkan bahwa Taiwan adalah bagian dari China.
"Apa yang telah kami lihat dan apa yang menjadi perhatian nyata kami adalah tindakan yang kian agresif oleh pemerintah di Beijing yang diarahkan ke Taiwan, meningkatkan ketegangan di selat," kata Blinken.
Tentang kemungkinan keterlibatan Washington dalam konflik tersebut seandainya ketakutan Gedung Putih tentang Beijing yang menginvasi Taiwan menjadi kenyataan, Blinken menolak memberikan jawaban langsung. Dia justru menekankan bahwa AS masih mematuhi Undang-Undang Hubungan Taiwan.
Dia menunjukkan bahwa di bawah Undang-undang tersebut, Washington berkewajiban untuk memastikan bahwa Taiwan memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dan untuk memastikan perdamaian, dan keamanan di Pasifik Barat.
Meskipun berhenti membuat komitmen keterlibatan militer dalam konflik hipotetis, Blinken mengisyaratkan bahwa Beijing masih akan menyesal jika memutuskan untuk melakukan ofensif.
"Yang bisa saya katakan kepada Anda adalah akan menjadi kesalahan serius bagi siapa pun untuk mencoba mengubah status quo yang ada dengan paksa," ujarnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (12/4/2021).
"Apa yang telah kami lihat dan apa yang menjadi perhatian nyata kami adalah tindakan yang kian agresif oleh pemerintah di Beijing yang diarahkan ke Taiwan, meningkatkan ketegangan di selat," kata Blinken.
Tentang kemungkinan keterlibatan Washington dalam konflik tersebut seandainya ketakutan Gedung Putih tentang Beijing yang menginvasi Taiwan menjadi kenyataan, Blinken menolak memberikan jawaban langsung. Dia justru menekankan bahwa AS masih mematuhi Undang-Undang Hubungan Taiwan.
Dia menunjukkan bahwa di bawah Undang-undang tersebut, Washington berkewajiban untuk memastikan bahwa Taiwan memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dan untuk memastikan perdamaian, dan keamanan di Pasifik Barat.
Meskipun berhenti membuat komitmen keterlibatan militer dalam konflik hipotetis, Blinken mengisyaratkan bahwa Beijing masih akan menyesal jika memutuskan untuk melakukan ofensif.
"Yang bisa saya katakan kepada Anda adalah akan menjadi kesalahan serius bagi siapa pun untuk mencoba mengubah status quo yang ada dengan paksa," ujarnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (12/4/2021).
(esn)