Rusia: WHO Seharusnya Tidak Digunakan sebagai Alat Politik
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia menegaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak boleh digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah politik antar negara. Penegasan itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov.
"WHO seharusnya tidak menjadi bualan untuk bolak-balik mengejar tujuan selain dari membangun kerjasama internasional yang paling efisien melawan pandemi," ucap Ryabkov, seperti dilansir Xinhua pada Rabu (20/5/2020).
Ryabkov mengatakan, Rusia menentang mempolitisasi segala sesuatu yang berkaitan dengan penyebaran virus Corona dan mendukung menemukan cara yang akan memungkinkan semua pihak untuk maju ke arah solusi yang lebih efektif untuk masalah yang terkait dengan pandemi, untuk mengkonsolidasikan peran WHO dan untuk mencegah melemahnya.
"Sayangnya, wilayah-wilayah ini bukan merupakan prioritas bagi Amerika Serikat(AS) dan sejumlah sekutu terdekatnya," katanya.
Diplomat senior Rusia itu mengatakan bahwa Moskow tidak melihat alasan untuk tidak mempercayai informasi dan metode yang digunakan dan disebarluaskan sebagai informasi WHO yang bersumber dari China.
Seperti diketahui, Presiden AS, Donald Trump kemarin mengirim surat kepada Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Di mana Trump mengancam akan menghentikan pembiayaannya dan mempertimbangkan kembali keanggotaan AS kecuali jika WHO berkomitmen untuk "perbaikan substantif" dalam 30 hari.
"WHO seharusnya tidak menjadi bualan untuk bolak-balik mengejar tujuan selain dari membangun kerjasama internasional yang paling efisien melawan pandemi," ucap Ryabkov, seperti dilansir Xinhua pada Rabu (20/5/2020).
Ryabkov mengatakan, Rusia menentang mempolitisasi segala sesuatu yang berkaitan dengan penyebaran virus Corona dan mendukung menemukan cara yang akan memungkinkan semua pihak untuk maju ke arah solusi yang lebih efektif untuk masalah yang terkait dengan pandemi, untuk mengkonsolidasikan peran WHO dan untuk mencegah melemahnya.
"Sayangnya, wilayah-wilayah ini bukan merupakan prioritas bagi Amerika Serikat(AS) dan sejumlah sekutu terdekatnya," katanya.
Diplomat senior Rusia itu mengatakan bahwa Moskow tidak melihat alasan untuk tidak mempercayai informasi dan metode yang digunakan dan disebarluaskan sebagai informasi WHO yang bersumber dari China.
Seperti diketahui, Presiden AS, Donald Trump kemarin mengirim surat kepada Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Di mana Trump mengancam akan menghentikan pembiayaannya dan mempertimbangkan kembali keanggotaan AS kecuali jika WHO berkomitmen untuk "perbaikan substantif" dalam 30 hari.
(esn)