Inggris Sampaikan Belasungkawa Bencana Banjir Bandang di NTT dan NTB
loading...
A
A
A
LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris , Dominic Raab menyatakan ungkapan belasungkawa atas b encana banjir yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tengga Barat (NTB). Banjir melanda sejumlah wilayah di NTT dan NTB sejak akhir pekan lalu.
"Atas nama rakyat Inggris, saya ingin menyampaikan simpati dan belasungkawa yang terdalam kepada semua korban bencana banjir di Nusa Tenggara, Indonesia," ucapnya.
"Pikiran dan doa kami bersama semua keluarga yang berduka, dan mereka yang menderita," sambungnya dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, seperti dikutip Sindonews pada Selasa (6/4/2021).
Sementara itu, sebelumnya kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati melaporkan hingga saat ini ada lima helikopter yang disiagakan untuk evakuasi masyarakat yang terisolir dan distribusi bantuanbencana NTT.
“Ini salah satu solusi bagaimana kita bisa memberikan aksesibilitas terhadap logistik dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat,” ujar Raditya.
Raditya mengatakan sebanyak empat helikopter ini berjaga di Lembata, Larantuka, Adonara, dan Kupang.
“Jadi ada empat helikopter yang di-standby-kan. Kemarin juga kami sampaikan hadir satu, kemudian ini ada tiga lagi. Jadi kalau kita lihat rencananya dalam tanggap darurat ada satu heli di Lembata, satu Heli di Larantuka, satu heli Adonara dan 1 heli di Kupang,” imbuhnya.
"Atas nama rakyat Inggris, saya ingin menyampaikan simpati dan belasungkawa yang terdalam kepada semua korban bencana banjir di Nusa Tenggara, Indonesia," ucapnya.
"Pikiran dan doa kami bersama semua keluarga yang berduka, dan mereka yang menderita," sambungnya dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, seperti dikutip Sindonews pada Selasa (6/4/2021).
Sementara itu, sebelumnya kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati melaporkan hingga saat ini ada lima helikopter yang disiagakan untuk evakuasi masyarakat yang terisolir dan distribusi bantuanbencana NTT.
“Ini salah satu solusi bagaimana kita bisa memberikan aksesibilitas terhadap logistik dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat,” ujar Raditya.
Raditya mengatakan sebanyak empat helikopter ini berjaga di Lembata, Larantuka, Adonara, dan Kupang.
“Jadi ada empat helikopter yang di-standby-kan. Kemarin juga kami sampaikan hadir satu, kemudian ini ada tiga lagi. Jadi kalau kita lihat rencananya dalam tanggap darurat ada satu heli di Lembata, satu Heli di Larantuka, satu heli Adonara dan 1 heli di Kupang,” imbuhnya.
(esn)