Ceko: Kebijakan UE 'Paksa' Kami Beli Vaksin Covid-19 Rusia

Sabtu, 03 April 2021 - 21:11 WIB
loading...
Ceko: Kebijakan UE Paksa...
Babis sebut UE dengan skema distribusi vaksin baru secara tidak sengaja telah mendorong Ceko untuk lakukan negosiasi kontrak dengan Rusia untuk vaksin Sputnik V. Foto/REUTERS
A A A
PRAHA - Uni Eropa (UE) , dengan skema distribusi vaksin baru, secara tidak sengaja telah mendorong Ceko untuk lakukan negosiasi kontrak dengan Rusia untuk vaksin Sputnik V. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Ceko, Andrej Babis.

Babis baru-baru ini mendapat kecaman karena menolak tawaran UE untuk 70 ribu vaksin virus Corona tambahan dalam upaya yang gagal untuk menegosiasikan apa yang dia anggap sebagai kesepakatan yang lebih adil.Baca juga: Vaksin Sputnik V Rusia Tunjukkan Keefektifan Tinggi Lawan COVID

"Kami mengatakan bahwa kami terutama menginginkan vaksin yang telah disetujui (oleh regulator Eropa)," kata Babis dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Sabtu (3/4/2021).

"Tetapi sekarang kami berada dalam situasi di mana, di satu sisi, ada pembicaraan tentang solidaritas, tetapi ketika menyangkut tindakan nyata, itu terjadi. tidak nyata," kata Babis.Baca juga: Hadapi Gugatan Nikel UE, Ini 5 Jurus Pemerintah Indonesia

Doa mencatat bahwa, mengingat situasinya, dia tidak terkejut bahwa Austria telah mempertimbangkan untuk membeli satu juta dosis Sputnik V, sementara Slovakia telah menandatangani kontrak untuk total dua juta dosis dengan Rusia.

Ketika ditanya apakah dia juga akan mempertimbangkan untuk berbicara langsung dengan Rusia tentang pembelian Sputnik V tanpa menunggu pendaftarannya di pasar UE, Babis mengatakan bahwa pihaknya secara tidak langsung dipaksa untuk melakukan itu.

Babis sebelumnya mengkritik keputusan Portugal, yang memegang presidensi UE untuk 2021, yang berkompromi pada distribusi tambahan 10 juta dosis vaksin Pfizer / BioNTech dan memberi beberapa negara UE yang tertinggal bagian yang lebih besar dari pengiriman di masa depan.

Babis, yang negaranya pada Oktober 2020 dan Februari 2021 berada di peringkat teratas secara global berdasarkan jumlah pasien baru dan kematian terkait Covid-19, menyampaikan kekhawatiran bahwa kesepakatan itu tidak adil dan distribusi harus didasarkan pada populasi.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Serangan Pakistan Hancurkan...
Serangan Pakistan Hancurkan Gudang Rudal BrahMos Kebanggaan India
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Xi Jinping dan Putin...
Xi Jinping dan Putin Bertemu, China Perkuat Dukungan Ekonomi ke Rusia
Trump Dilaporkan Akan...
Trump Dilaporkan Akan Umumkan Pengakuan AS untuk Negara Palestina
Heboh Pilot Jet Tempur...
Heboh Pilot Jet Tempur Wanita India Ditangkap Pakistan, Benarkah?
Rekomendasi
Legislator Perindo Kosmas...
Legislator Perindo Kosmas Lawa Bagho Siap Kawal Prioritas Air Bersih, Jalan, dan Listrik di Nagekeo NTT
Benarkah Dzulhijjah...
Benarkah Dzulhijjah Bulan Baik untuk Menikah? Begini Penjelasannya
Kisah Letusan Gunung...
Kisah Letusan Gunung Kelud Nyaris Tewaskan Tunggul Ametung Penguasa Tumapel yang Arogan
Berita Terkini
Benang Merah antara...
Benang Merah antara Jenderal Pakistan, Osama bin Laden, dan Senjata Nuklir
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
Menhan Pakistan: Opsi...
Menhan Pakistan: Opsi Serangan Nuklir terhadap India Memang Ada, tapi...
Ledakan Menggelegar...
Ledakan Menggelegar Beberapa Jam setelah India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
3 Kelebihan Sistem Rudal...
3 Kelebihan Sistem Rudal Fatah Buatan Pakistan yang Membombardir India
Infografis
Waspada, Kasus COVID-19...
Waspada, Kasus COVID-19 Meningkat 2 Kali Lipat di Singapura
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved