Ulah Teledor Sopir Truk Penyebab Tragedi Kereta Api Taiwan, 51 Tewas
loading...
A
A
A
TAIPEI - Tragedi tergelincirnya kereta api di dalam terowongan di Taiwan kemarin dipicu oleh keteledoran sopir truk yang tidak menarik rem darurat ketika parkir di dekat rel. Truk itu meluncur ke rel dan ditabrak kereta sebelum akhirnya kereta itu tergelincir yang menyebabkan 51 orang tewas.
Data jumlah korban tewas itu merupakan data terbaru hari ini (3/4/2021). Masinis kereta termasuk di antara korban tewas. Awalnya jumlah korban tewas dilaporkan mencapai 36 orang. Jumlah korban luka sebanyak 156 orang.
Tragedi kereta yang membawa sekitar 480 penumpang itu dinyatakan sebagai kecelakaan kereta terparah di Taiwan dalam beberapa dekade.
Jaksa Taiwan telah mengidentifikasi seorang manajer lokasi konstruksi yang truknya menyebabkan kecelakaan kereta api Taroko Nomor 408 di terowongan Hualien.
Kereta itu menabrak truk tak berawak yang meluncur 20 meter dari lereng bukit menuju rel kereta api karena rem daruratnya tidak diaktifkan dengan benar oleh sopirnya.
Beberapa gerbong hancur dan bahkan terputus akibat benturan hebat. Berbicara kepada United Daily News (UDN) Taiwan, seorang korban selamat mengatakan mereka yang terjebak di terowongan harus memecahkan jendela untuk melarikan diri.
"Rasanya seperti ada guncangan hebat yang tiba-tiba dan saya mendapati diri saya jatuh ke lantai," kata korban selamat yang menolak diidentifikasi. "Kami memecahkan jendela untuk naik ke atap kereta agar bisa keluar."
Penumpang lainnya yang terluka mengatakan banyak yang terlindas di bawah kursi kereta, yang menyebabkan mereka kehilangan kesadaran.
“Banyak orang yang terlindas kursi kereta dalam tabrakan itu. Dan ada orang lain di atas kursi. Jadi yang paling bawah ditekan dan hancur dan hilang kesadaran," ujarnya.
“Awalnya mereka masih merespons saat kami panggil. Tapi saya kira mereka kehilangan kesadaran setelah itu," imbuh penumpang selamat tersebut yang juga menolak diidentifikasi.
Kecelakaan, yang telah menjadi bencana kereta api terburuk di Taiwan dalam 73 tahun, terjadi pada Jumat pagi pukul 09.00 pada akhir pekan Hari Pembersihan Makam Taiwan, hari libur nasional di mana keluarga mengenang leluhur mereka. Liburan sering dimanfaatkan banyak pekerja kota kembali ke kampung halaman mereka, yang memicu lalu lintas kereta menjadi sibuk.
Mengangkut sekitar 480 penumpang, kereta tersebut melakukan perjalanan dari Taipei ke Taitung, sebelum akhirnya menabrak truk dan tergelincir di Hualien, lebih dari dua jam perjalanan.
"Ada kendaraan konstruksi yang tidak parkir dengan benar dan meluncur ke jalur kereta api," kata kepala polisi daerah Hualien Tsai Ding-hsien kepada wartawan.
“Ini pemahaman awal kami dan kami sedang mengklarifikasi penyebab kejadian tersebut,” ujarnya.
Feng Hui-sheng, wakil direktur Otoritas Kereta Api Taiwan, mengatakan kepada wartawan bahwa pengemudi truk dicurigai tidak menarik rem parkir cukup kencang sehingga kendaraan tergelincir 20 meter ke jalur kereta.
Kecelakaan kereta api skala besar terakhir di Taiwan terjadi pada 2018 dan menyebabkan 18 orang tewas di ujung selatan jalur yang sama.
Kecelakaan lain pada tahun 1991, menyebabkan 30 penumpang tewas dan 112 luka-luka setelah dua kereta bertabrakan di Miaoli.
Pada 1981, 30 juga tewas setelah sebuah truk bertabrakan dengan kereta penumpang di perlintasan sebidang.
Data jumlah korban tewas itu merupakan data terbaru hari ini (3/4/2021). Masinis kereta termasuk di antara korban tewas. Awalnya jumlah korban tewas dilaporkan mencapai 36 orang. Jumlah korban luka sebanyak 156 orang.
Tragedi kereta yang membawa sekitar 480 penumpang itu dinyatakan sebagai kecelakaan kereta terparah di Taiwan dalam beberapa dekade.
Jaksa Taiwan telah mengidentifikasi seorang manajer lokasi konstruksi yang truknya menyebabkan kecelakaan kereta api Taroko Nomor 408 di terowongan Hualien.
Kereta itu menabrak truk tak berawak yang meluncur 20 meter dari lereng bukit menuju rel kereta api karena rem daruratnya tidak diaktifkan dengan benar oleh sopirnya.
Beberapa gerbong hancur dan bahkan terputus akibat benturan hebat. Berbicara kepada United Daily News (UDN) Taiwan, seorang korban selamat mengatakan mereka yang terjebak di terowongan harus memecahkan jendela untuk melarikan diri.
"Rasanya seperti ada guncangan hebat yang tiba-tiba dan saya mendapati diri saya jatuh ke lantai," kata korban selamat yang menolak diidentifikasi. "Kami memecahkan jendela untuk naik ke atap kereta agar bisa keluar."
Penumpang lainnya yang terluka mengatakan banyak yang terlindas di bawah kursi kereta, yang menyebabkan mereka kehilangan kesadaran.
“Banyak orang yang terlindas kursi kereta dalam tabrakan itu. Dan ada orang lain di atas kursi. Jadi yang paling bawah ditekan dan hancur dan hilang kesadaran," ujarnya.
“Awalnya mereka masih merespons saat kami panggil. Tapi saya kira mereka kehilangan kesadaran setelah itu," imbuh penumpang selamat tersebut yang juga menolak diidentifikasi.
Kecelakaan, yang telah menjadi bencana kereta api terburuk di Taiwan dalam 73 tahun, terjadi pada Jumat pagi pukul 09.00 pada akhir pekan Hari Pembersihan Makam Taiwan, hari libur nasional di mana keluarga mengenang leluhur mereka. Liburan sering dimanfaatkan banyak pekerja kota kembali ke kampung halaman mereka, yang memicu lalu lintas kereta menjadi sibuk.
Mengangkut sekitar 480 penumpang, kereta tersebut melakukan perjalanan dari Taipei ke Taitung, sebelum akhirnya menabrak truk dan tergelincir di Hualien, lebih dari dua jam perjalanan.
"Ada kendaraan konstruksi yang tidak parkir dengan benar dan meluncur ke jalur kereta api," kata kepala polisi daerah Hualien Tsai Ding-hsien kepada wartawan.
“Ini pemahaman awal kami dan kami sedang mengklarifikasi penyebab kejadian tersebut,” ujarnya.
Feng Hui-sheng, wakil direktur Otoritas Kereta Api Taiwan, mengatakan kepada wartawan bahwa pengemudi truk dicurigai tidak menarik rem parkir cukup kencang sehingga kendaraan tergelincir 20 meter ke jalur kereta.
Kecelakaan kereta api skala besar terakhir di Taiwan terjadi pada 2018 dan menyebabkan 18 orang tewas di ujung selatan jalur yang sama.
Kecelakaan lain pada tahun 1991, menyebabkan 30 penumpang tewas dan 112 luka-luka setelah dua kereta bertabrakan di Miaoli.
Pada 1981, 30 juga tewas setelah sebuah truk bertabrakan dengan kereta penumpang di perlintasan sebidang.
(min)