Suu Kyi Hadapi Dakwaan Baru di Bawah Undang-undang Rahasia Negara

Kamis, 01 April 2021 - 22:14 WIB
loading...
Suu Kyi Hadapi Dakwaan...
Para pengunjuk rasa menuntut pembebasan Suu Kyi dan para pemimpin lainnya yang ditahan setelah kudeta. Foto/BBC
A A A
NAYPYIDAW - Pengacara pemimpin Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi , mengatakan kliennya telah didakwa melanggar undang-undang rahasia negara era kolonial. Ini adalah tuduhan serius terhadap veteran penentang junta militer Myanmar.

Myanmar diguncang oleh aksi protes sejak tentara menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari. Militer mengklaim telah terjadi kecurangan dalam pemilu yang disapu bersih partai Suu Kyi Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada November lalu, sebuah klaim yang tidak berdasar.

Sejak saat itu, Suu Kyi dan anggota partai NLD ditahan junta Myanmar.

Junta sebelumnya menuduh Suu Kyi melakukan beberapa pelanggaran kecil termasuk secara ilegal mengimpor enam radio genggam alias walkie talkie dan melanggar protokol virus Corona.

Baca juga: Dikudeta Militer, Suu Kyi Dituduh Mengimpor Walkie-Talkie Secara Ilegal

Pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, mengatakan bahwa kliennya, tiga menteri kabinet yang digulingkan dan penasihat ekonomi Australia yang ditahan, Sean Turnell, didakwa seminggu yang lalu di pengadilan Yangon berdasarkan undang-undang rahasia negara. Ia menambahkan dia mengetahui dakwaan baru itu dua hari lalu.

Suu Kyi dan koleganya terancam hukuman 14 tahun penjara di bawah undang-undang tersebut seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/4/2021).

Suu Kyi, yang berusia 75 tahun dan memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1991 atas upayanya untuk membawa demokrasi ke Myanmar, muncul melalui tautan video untuk audiensi sehubungan dengan dakwaan sebelumnya pada hari Kamis. Pengacaranya yang lain, Min Min Soe, mengatakan dia tampak dalam keadaan sehat.

"Amay Su dan Presiden U Win Myint dalam keadaan sehat," kata pengacara itu, mengacu pada Suu Kyi dengan istilah sayang untuk ibu. Presiden Myanmar, sekutu Suu Kyi, juga digulingkan dan ditahan dalam kudeta tersebut. Dia juga menghadapi berbagai tuduhan.

Baca juga: Makin Kacau, AS Pulangkan Staf Kedubes yang Tidak Penting dari Myanmar
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
EMT Indonesia Layani...
EMT Indonesia Layani 660 Warga Myanmar di Hari ke-14
AS dan Indonesia Gelar...
AS dan Indonesia Gelar Misi Investigasi Cari Anggota Militer Amerika yang Hilang Saat PD II
Artis Hollywood dan...
Artis Hollywood dan Tokoh Film Dunia Ramai-Ramai Kecam Genosida Israel di Gaza
Rekomendasi
Ekonomi Sulit, 73.992...
Ekonomi Sulit, 73.992 Pekerja Tersapu Badai PHK Hanya dalam 3 Bulan
Ivan Gunawan Laporkan...
Ivan Gunawan Laporkan Ayu Ting Ting ke Dedi Mulyadi Gegara Kecanduan Drakor: Masukin Barak
Petualangan Seru Mamah...
Petualangan Seru Mamah Nada Cari Sayur Liar dan Masak Kerang Ranga Bareng Anak-anak!
Berita Terkini
Ini Peran Israel dalam...
Ini Peran Israel dalam Memperkeruh Perang India dan Pakistan
Siapa Peter Fitzek?...
Siapa Peter Fitzek? Pemimpin Ekstremis yang Mengaku sebagai Raja Kerajaan Jerman
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Umat Muslim di Pakistan Vs India
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Agama Penduduk Kashmir...
Agama Penduduk Kashmir dan Persentasenya
Infografis
Bina Siswa Nakal di...
Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institut: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved