Saudi Berencana Rampungkan Program Vaksinasi Covid-19 Sebelum Akhir Tahun
loading...
A
A
A
RIYADH - Arab Saudi berharap bisa menyelesaikan kampanye vaksinasi untuk memberangus Covid-19 secara nasional sebelum akhir 2021. Hal itu diungkapkan Menteri Perdagangan dan Pejabat Menteri Media Saudi, Majed Al-Qasabi.
"Kami berencana menyelesaikan vaksinasi untuk semua warga negara Saudi dan ekspatriat sebelum akhir tahun ini," ucapnya, seperti dilansir saudigazette pada Kamis (1/4/2021).
Al-Qasabi menuturkan, program privatisasi tidak berarti sektor kesehatan dan pendidikan menjadi layanan berbayar.
Menanggapi pertanyaan tentang langkah apa pun untuk menjadikan vaksinasi menjadi layanan berbayar, dia menegaskan kembali bahwa negara berkomitmen untuk menyediakan pendidikan dan perawatan kesehatan gratis bagi warga negara.
"Privatisasi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kinerja instansi pemerintah dan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada warga negara, ujarnya.
Dia mengatakan bahwa program Shareek (Mitra), yang diresmikan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), akan membantu perusahaan lokal menyuntikkan investasi hingga SR5 triliun pada tahun 2030.
Proyek kota LINE di NEOM mewakili revolusi di garis perkotaan dan merupakan yang pertama dari jenisnya di dunia. Dia juga memperhatikan pengumuman MBS tentang rencana untuk mengembangkan Riyadh menjadi salah satu dari 10 ekonomi kota teratas di dunia.
Dirinya menambahkan bahwa sistem peradilan Saudi independen dan pemerintah tidak ikut campur dalam keputusannya.Baca juga: Selama Ramadhan, Masjidil Haram Akan Dibersihkan 10 Kali Sehari
Merujuk pada masalah Yaman dan Palestina, dia mengatakan bahwa Inisiatif Sadi untuk mengakhiri krisis di Yaman telah menerima dukungan internasional yang luas. "Arab Saudi mendukung hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka mereka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya," tukasnya.
"Kami berencana menyelesaikan vaksinasi untuk semua warga negara Saudi dan ekspatriat sebelum akhir tahun ini," ucapnya, seperti dilansir saudigazette pada Kamis (1/4/2021).
Al-Qasabi menuturkan, program privatisasi tidak berarti sektor kesehatan dan pendidikan menjadi layanan berbayar.
Menanggapi pertanyaan tentang langkah apa pun untuk menjadikan vaksinasi menjadi layanan berbayar, dia menegaskan kembali bahwa negara berkomitmen untuk menyediakan pendidikan dan perawatan kesehatan gratis bagi warga negara.
"Privatisasi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kinerja instansi pemerintah dan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada warga negara, ujarnya.
Dia mengatakan bahwa program Shareek (Mitra), yang diresmikan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), akan membantu perusahaan lokal menyuntikkan investasi hingga SR5 triliun pada tahun 2030.
Proyek kota LINE di NEOM mewakili revolusi di garis perkotaan dan merupakan yang pertama dari jenisnya di dunia. Dia juga memperhatikan pengumuman MBS tentang rencana untuk mengembangkan Riyadh menjadi salah satu dari 10 ekonomi kota teratas di dunia.
Dirinya menambahkan bahwa sistem peradilan Saudi independen dan pemerintah tidak ikut campur dalam keputusannya.Baca juga: Selama Ramadhan, Masjidil Haram Akan Dibersihkan 10 Kali Sehari
Merujuk pada masalah Yaman dan Palestina, dia mengatakan bahwa Inisiatif Sadi untuk mengakhiri krisis di Yaman telah menerima dukungan internasional yang luas. "Arab Saudi mendukung hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka mereka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya," tukasnya.
(esn)