Rusia Sebut Bos UE Bodoh karena Tuding Moskow sebagai Tetangga Berbahaya

Senin, 29 Maret 2021 - 00:02 WIB
loading...
Rusia Sebut Bos UE Bodoh karena Tuding Moskow sebagai Tetangga Berbahaya
Zakharova menyebut Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell sebagai orang bodoh, setelah dia menyebut Rusia sebagai tetangga yang berbahaya. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia , Maria Zakharova menyebut Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell sebagai orang bodoh. Ini adalah respon atas pernyataan Borrell yang menyebut Rusia sebagai tetangga yang berbahaya.

Zakharova berpendapat, bahwa tidak seperti negara-negara Eropa, Rusia tidak pernah memulai perang dunia, dan dengan menangkis invasi negara-negara Eropa, Rusia juga membebaskan negara-negara pendudukan lainnya.

"Mengatakan bahwa Rusia adalah 'tetangga yang berbahaya' itu bodoh. Ini adalah perbandingan dan ekspresi yang tidak dapat diterima," katanya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (28/3/2021).

"Kami menyarankan agar Uni Eropa mengubah nada menuduhnya, bersikap realistis, melihat masalahnya sendiri, dan tidak mencoba meminimalkan masalahnya sendiri dengan meniru peran agresif Rusia," sambungnya.

Zakharova juga menekankan bahwa sepanjang sejarah, negara-negara Eropa sering menyerang Rusia. Dia menyebut, Borrell perlu melihat secara realistis dan menganalisis siapa tetangga yang benar-benar berbahaya, bukan untuk menciptakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada di sana.

"Mengapa dan siapa yang memberi Borrell hak untuk berbicara kepada rakyat Rusia dalam istilah dan nada seperti itu ?" tanya diplomat Rusia tersebut.

Di kesempatan yang sama, Zakharova juga menyinggung konferensi pers yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. Zakharova mengatakan itu dipentaskan dan melanggar kebebasan berbicara.

Dia mengatakan, konferensi pers kepresidenan AS dulu menjadi contoh bagi negara lain, tetapi saat ini AS mendiskriminasi tidak hanya media asing, tetapi juga media miliknya sendiri.

“Lantai diberikan hanya untuk satu kelompok jurnalis, dan yang mewakili bagian lain dari komunitas jurnalistik tidak diberikan lantai sama sekali,” klaimnya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1853 seconds (0.1#10.140)