Biden Awalnya Tertawakan Tembakan Rudal Korut, tapi Kini Mengancam
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Rezim Kim Jong-un telah dua kali menguji tembak rudal Korea Utara (Korut), yakni pada Minggu dan Kamis. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden awalnya menertawakan manuver Pyongyang tersebut, namun kini mengancam akan merespons.
Biden meremehkan uji tembak rudal Korea Utara pada hari Minggu dengan menyebutnya sebagai "usaha seperti biasa". Komentar itu disampaikan sambil tertawa.
Direktur senior Korean Studies di Washington’s Centre for the National Interest, Harry Kazanis, mengatakan uji tembak rudal terbaru kemungkinan reaksi rezim Kim Jong-un atas sikap Biden.
"Peluncuran rudal Korea Utara terbaru ini kemungkinan besar merupakan reaksi terhadap Presiden AS Joe Biden yang meremehkan dan tampaknya menertawakan uji coba rudal akhir pekan mereka," katanya.
“Rezim Kim, seperti selama tahun-tahun (kepemimpinan) Trump, akan bereaksi bahkan terhadap apa yang mereka rasakan sebagai kehilangan muka atau komentar yang merendahkan yang keluar dari Washington," ujarnya.
“Meskipun komentar dan tawa Biden jelas tidak dimaksudkan untuk memicu reaksi, Korea Utara akan menggunakan dalih apa pun yang ditawarkan untuk meningkatkan taruhan.”
Selama konferensi pers pertamanya di Gedung Putih hari Kamis, Biden mengancam Korea Utara dengan menyatakan negara itu akan menghadapi pembalasan jika meningkatkan ketegangan dengan Amerika.
Dia mengatakan uji coba rudal balistik oleh Pyongyang melanggar resolusi DK PBB 1718.
Biden meremehkan uji tembak rudal Korea Utara pada hari Minggu dengan menyebutnya sebagai "usaha seperti biasa". Komentar itu disampaikan sambil tertawa.
Direktur senior Korean Studies di Washington’s Centre for the National Interest, Harry Kazanis, mengatakan uji tembak rudal terbaru kemungkinan reaksi rezim Kim Jong-un atas sikap Biden.
"Peluncuran rudal Korea Utara terbaru ini kemungkinan besar merupakan reaksi terhadap Presiden AS Joe Biden yang meremehkan dan tampaknya menertawakan uji coba rudal akhir pekan mereka," katanya.
“Rezim Kim, seperti selama tahun-tahun (kepemimpinan) Trump, akan bereaksi bahkan terhadap apa yang mereka rasakan sebagai kehilangan muka atau komentar yang merendahkan yang keluar dari Washington," ujarnya.
“Meskipun komentar dan tawa Biden jelas tidak dimaksudkan untuk memicu reaksi, Korea Utara akan menggunakan dalih apa pun yang ditawarkan untuk meningkatkan taruhan.”
Selama konferensi pers pertamanya di Gedung Putih hari Kamis, Biden mengancam Korea Utara dengan menyatakan negara itu akan menghadapi pembalasan jika meningkatkan ketegangan dengan Amerika.
Dia mengatakan uji coba rudal balistik oleh Pyongyang melanggar resolusi DK PBB 1718.