Seteru dengan Rusia Memanas, Inggris Akan Tambah Bom Nuklir Jadi 260

Selasa, 16 Maret 2021 - 11:05 WIB
loading...
Seteru dengan Rusia Memanas, Inggris Akan Tambah Bom Nuklir Jadi 260
Kapal selam HMS Vigilant HMS di Pangkalan Angkatan Laut HM, Clyde, yang membawa penangkal nuklir Trident Inggris. Foto/James Glossop/The Times/PA
A A A
LONDON - Inggris akan meningkatkan jumlah bom nuklirnya dari 180 menjadi 260 pada pertengahan dekade ini. Langkah ini diambil di tengah perseteruan dengan Rusia yang semakin memanas.

Rencana meningkatkan hulu ledak nuklir itu dibocorkan dua surat kabar setempat, The Guardian dan The Sun yang melihat dokumen tinjauan luas terhadap keamanan, pertahanan dan kebijakan luar negeri. Namun, pengumuman resmi pemerintah Inggris akan disampaikan hari Selasa (16/3/2021).

Dokumen tinjauan, menurut dua surat kabar itu, menyatakan dengan jelas bahwa Rusia di bawah Presiden Vladimir Putin merupakan "ancaman aktif" tetapi menggambarkan China sebagai "tantangan yang lebih sistemik".

London semakin bertengkar dengan Moskow dan Beijing dalam beberapa tahun terakhir, tentang berbagai masalah mulai dari spionase, serangan siber hingga hak asasi manusia (HAM).

Program nuklir Trident Inggris adalah masalah politik yang pelik di dalam negeri, dengan seruan berulang kali untuk membatalkannya, mengingat gerakan global menuju pelucutan senjata setelah berakhirnya Perang Dingin.

Penentang penghapusan senjata nuklir Inggris termasuk oposisi utama Partai Buruh dan Partai Nasional Skotlandia (SNP). Armada kapal selam nuklir Inggris berbasis di barat Skotlandia.



Kampanye untuk Perlucutan Senjata Nuklir (CND) menyebut laporan tentang tinjauan itu "mengejutkan" mengingat tekanan pandemi virus corona global dan perubahan iklim.

"Kami tidak menginginkan senjata nuklir lagi. Faktanya, kami tidak menginginkannya," kata CND.

Direktur eksekutif Kampanye Internasional untuk Menghapus Senjata Nuklir (ICAN), Beatrice Fihn, menuduh Inggris mendorong perlombaan senjata nuklir baru yang berbahaya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1651 seconds (0.1#10.140)