Incar Cadangan Lithium, Inggris Dilaporkan Dukung Kudeta Bolivia

Kamis, 11 Maret 2021 - 11:03 WIB
loading...
A A A
Outlet tersebut mengklaim bahwa Inggris memfasilitasi data untuk laporan Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) tentang pemilu 2019 di Bolivia, di mana klaim kecurangan pemilu selama pemungutan suara dinaikkan. Belakangan, menurut Declassified UK, laporan ini dibantah oleh peneliti independen yang merujuk pada data yang diperoleh The New York Times dari otoritas pemilihan Bolivia.

Kudeta November 2019 mendorong pengunduran diri Evo Morales berdasarkan tuduhan kecurangan pemilu, sesuatu yang siap diselidiki oleh mantan presiden Bolivia itu, dan dia menyarankan pemeriksaan tambahan ke hasil pemilu jika kesalahan terbukti.

Morales menyalahkan aktor asing atas kudeta tersebut.

"Itu adalah kudeta nasional dan internasional. Negara-negara industri tidak menginginkan persaingan," katanya, menunjukkan bahwa litium adalah alasan sebenarnya dari kudeta tersebut.

"Saya benar-benar yakin ini adalah kudeta terhadap litium," cetusnya.



Tuduhan bahwa kudeta itu diselenggarakan untuk mendapatkan akses ke lithium Bolivia kemudian muncul beberapa kali, terutama setelah SpaceX dan pendiri Tesla Elon Musk mentweet pada tahun 2020 kalimat: "Kami akan mengkudeta siapa pun yang kami inginkan! Atasi itu".

Netizen mengkritik retorikanya dan, bersama dengan Morales sendiri, menyatakan keyakinan bahwa kata-kata Musk membuktikan alasan terkait lithium untuk kudeta 2019.
(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1084 seconds (0.1#10.140)