Iran Siap Lanjutkan Perundingan Nuklir jika AS Cabut Sanksi dalam Setahun

Minggu, 07 Maret 2021 - 06:06 WIB
loading...
Iran Siap Lanjutkan...
Mohsen Rezaei, mantan komandan Korps Pengawal Revolusi Iran. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Iran bersedia melanjutkan negosiasi tentang kesepakatan nuklir 2015 jika Amerika Serikat (AS) dan kekuatan barat memberikan "sinyal yang jelas" bahwa sanksi akan dicabut dalam waktu setahun.

Pernyataan itu diungkapkan pejabat senior Iran pada Financial Times.

"Mereka dapat mengumumkan dan meyakinkan kami bahwa semua sanksi yang dijatuhkan setelah JCPOA (kesepakatan nuklir Iran) akan dicabut dalam waktu kurang dari satu tahun dan memberitahu kami untuk pergi dan merundingkan proses ini," ungkap Mohsen Rezaei, sekretaris Dewan Kemanfaatan yang menasihati pemimpin tertinggi dan mantan komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

Baca juga: Paus Fransiskus Kunjungi Tempat Kelahiran Nabi Ibrahim di Irak

"Kita harus melihat setiap bulan selama perundingan bahwa beberapa sanksi yang sangat penting bagi kita akan dicabut," papar dia.

Baca juga: Arab Saudi Waspada Rudal-rudal Iran di Gurun Irak Targetkan Kerajaan

"Misalnya, sanksi atas transaksi keuangan dan pembatasan yang diberlakukan bank-bank Eropa harus dicabut pada bulan pertama. Ekspor minyak juga menjadi prioritas utama kami," ujar dia.

Lihat infografis: Israel Siap Serang Iran Sendirian, Update Rencana Serangan

Presiden AS Joe Biden telah berulang kali menyatakan niatnya kembali ke kesepakatan multilateral, yang membuat Iran mengurangi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi terhadap ekonominya.

Mantan Presiden AS Donald Trump membatalkan kesepakatan itu pada 2018 dan kemudian melanjutkan memberikan sanksi terhadap industri, perusahaan, dan individu Iran sebagai bagian dari kampanye "tekanan maksimum".

Pada gilirannya, Iran telah menurunkan komitmennya terhadap pakta tersebut dengan memperkaya uranium di luar batas yang ditetapkan perjanjian itu dan membatasi akses pengawas PBB ke fasilitas nuklirnya.

Upaya menghidupkan kembali kesepakatan telah menemui jalan buntu dalam beberapa pekan terakhir, dengan Washington bersikeras Iran harus kembali ke kepatuhan penuh dengan perjanjian nuklir dan Teheran berpendapat pencabutan sanksi harus menjadi langkah awal.

Rezaei, yang merupakan pemimpin senior IRGC selama 16 tahun, mengatakan kepada FT bahwa, “Republik Islam akan menggunakan banyak pengaruh dalam hak-hak kami dan norma-norma internasional untuk membuat AS mundur dan mencabut sanksi, sementara Teheran tidak akan melangkah maju selama tidak ada pembangunan kepercayaan,"

Namun, Saeed Khatibzadeh, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, mengatakan, “Rezaei tidak memiliki tanggung jawab langsung atau tidak langsung dalam pembicaraan antara AS dan Iran, dan semua masalah kebijakan luar negeri disampaikan hanya melalui saluran resmi."

Dalam referensi yang jelas untuk laporan FT, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif merilis tweet pada Jumat bahwa opini "beragam" di antara pejabat Iran tidak boleh disamakan dengan kebijakan negara.

"Sebagai Menlu Iran dan kepala negosiator nuklir, saya akan segera mempresentasikan rencana tindakan konkrit konstruktif kami melalui saluran diplomatik yang tepat," papar dia.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Beda Jauh, Ini Perbandingan...
Beda Jauh, Ini Perbandingan Luas Kebakaran Israel vs Los Angeles
Trump Perintahkan Pembukaan...
Trump Perintahkan Pembukaan Kembali Penjara Alcatraz untuk Penjahat Paling Kejam di AS
Iran Pamer Rudal Baru...
Iran Pamer Rudal Baru yang Siap Serang Pangkalan AS, Namanya Qassem Basir
Putin: Rusia Berdiri...
Putin: Rusia Berdiri Sendiri Melawan Barat
100 Hari Berkuasa, Kekayaan...
100 Hari Berkuasa, Kekayaan Keluarga Trump Naik Drastis hingga Rp47 Triliun, Apa Pemicunya?
Kekuatan Intelijen AS...
Kekuatan Intelijen AS Makin Melemah, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Petinggi Tesla Bantah...
Petinggi Tesla Bantah Mencari Pengganti Elon Musk sebagai CEO
Puluhan Tahun Jadi Objek...
Puluhan Tahun Jadi Objek Wisata, Trump Perintahkan Penjara Alcatraz Kembali Dibuka
Peringatan Keras Para...
Peringatan Keras Para Jenderal Israel kepada Netanyahu: Nyawa Sandera Jadi Taruhan!
Rekomendasi
Ratusan Ribu Pelajar...
Ratusan Ribu Pelajar dan Pekerja Datang Tiap Tahun, Kota Ini Tepat untuk Investasi Kosan
Toyota Yakin Mobil Listrik...
Toyota Yakin Mobil Listrik Tidak Bisa Dipakai Balapan
Bakal Lantik Kadis dan...
Bakal Lantik Kadis dan Wali Kota, Pramono: Penunjukan Dilakukan secara Profesional
Berita Terkini
Kabel Dicuri secara...
Kabel Dicuri secara Terorganisir, Perjalanan Kereta Api Cepat Spanyol Terganggu
Setelah Ancam Hancurkan...
Setelah Ancam Hancurkan Pangkalan AS dengan Rudal Qassem Basir, Iran Bantah Bantu Houthi
Beda Jauh, Ini Perbandingan...
Beda Jauh, Ini Perbandingan Luas Kebakaran Israel vs Los Angeles
4 Tanda Rusia Diduga...
4 Tanda Rusia Diduga Sedang Mempersiapkan Perang Melawan NATO
Kabinet Israel Sepakati...
Kabinet Israel Sepakati Serangan Luas ke Gaza
Apakah Ukraina Memiliki...
Apakah Ukraina Memiliki Senjata Nuklir? Ini Riwayat Bom Atom yang Tak Pernah Meledak
Infografis
Siapa Lebih Unggul Pakistan...
Siapa Lebih Unggul Pakistan atau India dalam Senjata Nuklir?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved