Pengakuan Tentara AS Menangis saat Dihujani Rudal-rudal Iran

Senin, 01 Maret 2021 - 11:56 WIB
loading...
A A A
Mayor Angkatan Darat Robert Hales, dokter medis berpangkat tertinggi di pangkalan itu, mengatakan dalam program 60 Minutes bahwa serangan itu "seperti film fiksi ilmiah". Selama pemboman, dia berada di dalam kendaraan lapis baja pada jarak yang aman di luar pangkalan dan takut dia akan kembali untuk menemukan ratusan rekan pasukannya tewas.

"Sejujurnya saya berpikir bahwa saya akan kembali, setelah serangan selesai, dan hanya melihat korban massal di seluruh pangkalan," kata Hales kepada Martin.

Tidak ada pasukan AS yang tewas selama serangan itu, tetapi dalam beberapa hari menjadi jelas bahwa itu adalah peristiwa yang menimbulkan korban massal. Lebih dari 100 pria dan wanita tentara AS didiagnosis dengan cedera otak traumatis yang disebabkan oleh gegar otak yang diderita selama pemboman.

Mayor Hales mengatakan kepada 60 Minutes bahwa tidak banyak yang diketahui tentang trauma otak yang disebabkan oleh serangan rudal balistik sebesar itu, sebagian karena sifatnya yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Belum ada banyak studi dengan tingkat gelombang perkusi ini, dengan tekanan berlebih dan tekanan negatif yang segera menyusul terpapar ini, berulang kali," kata Hales tentang serangan rudal Iran.

"Hanya karena serangan rudal ini begitu unik karena tidak pernah terjadi dalam sejarah sehingga pasukan darat terkena 11 rudal balistik teater."

Lebih dari setahun kemudian, efek samping dari ledakan tersebut masih bertahan untuk beberapa pasukan yang ditempatkan di Al Asad.

Beberapa tentara yang ditempatkan di pangkalan memberi tahu 60 Minutes tentang sakit kepala yang masih mereka alami, termasuk Mayor Alan Johnson.

Johnson dievakuasi dari Irak ke pusat medis di Jerman di mana dia menjalani terapi fisik dan wicara. Dia melaporkan bahwa dia masih menderita sakit kepala setiap hari, telinga berdenging, dan gangguan stres pasca-trauma. Mayor Alan Johnson dianugerahi sebuah purple heart.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1203 seconds (0.1#10.140)