Junta Semakin Brutal, PBB Sebut 18 Demonstran Tewas Akibat Kekerasan Polisi

Senin, 01 Maret 2021 - 04:07 WIB
loading...
Junta Semakin Brutal,...
Kantor HAM PBB di Myanmar menuturkan, setidaknya 18 demonstran tewas akibat tindakan keras polisi. Foto/REUTERS
A A A
YANGON - Polisi Myanmar terus melanjutkan aksi keras mereka terhadap demonstran anti-kudeta. Kantor HAM PBB di Myanmar menuturkan, setidaknya 18 demonstran tewas akibat tindakan keras polisi.

Polisi melepaskan tembakan di berbagai bagian kota terbesar Yangon, setelah granat kejut, gas air mata, dan tembakan ke udara gagal memecah kerumunan. Polisi semakin kuat setelah mendapatkan bantuan dari tentara.

Beberapa orang yang terluka diangkut oleh sesama demonstran, meninggalkan noda darah di trotoar. Baca juga: RI Mengaku Prihatin dengan Perkembangan Situasi di Myanmar

Seorang dokter yang meminta untuk tidak disebutkan namanya menuturkan, seorang pria meninggal setelah dibawa ke rumah sakit dengan peluru di dadanya.

"Polisi dan pasukan militer telah menghadapi demonstrasi damai, menggunakan kekuatan yang mematikan dan tidak terlalu mematikan. Menurut informasi yang dapat dipercaya yang diterima oleh Kantor HAM PBB, telah menyebabkan sedikitnya 18 orang tewas dan lebih dari 30 luka-luka," kata Kantor HAM PBB, seperti dilansir Reuters pada Senin (1/3/2021).

Myanmar berada dalam kekacauan sejak tentara merebut kekuasaan dan menahan pemimpin pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi dan sebagian besar jajaran partainya. Militer menuduh kubu Suu Kyi melakukan kecurangan dalam pemilu November lalu.

Kudeta, yang menghentikan langkah tentatif menuju demokrasi setelah hampir 50 tahun pemerintahan militer, telah menarik ratusan ribu orang turun ke jalan dan menuai kecaman dari negara-negara Barat. Baca juga: Sekjen PBB Desak Militer Myanmar Hentikan Tindakan Keras pada Demonstran
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
PBB Perpanjang Mandat...
PBB Perpanjang Mandat Francesca Albanese, Israel dan Pendukung Zionis Murka
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
EMT Indonesia Layani...
EMT Indonesia Layani 660 Warga Myanmar di Hari ke-14
Rayakan Hari Star Wars,...
Rayakan Hari Star Wars, Akun Medsos Gedung Putih Unggah Gambar AI Trump Sebagai Jedi
Balas Dendam, Israel...
Balas Dendam, Israel Kerahkan 30 Jet Tempur Gempur Yaman
Rekomendasi
Rano PKB Sebut Revisi...
Rano PKB Sebut Revisi KUHAP Wujudkan Penegakan Hukum Modern Lebih Baik
Mendagri ke Lucky Hakim:...
Mendagri ke Lucky Hakim: Kepala Daerah Tidak Ada Libur
Kumpulan Doa Pembuka...
Kumpulan Doa Pembuka Aura Wajah, Yuk Amalkan!
Berita Terkini
Siapa Penn Badgley?...
Siapa Penn Badgley? Aktor Penganut Baha'i yang Selalu Membaca Alquran dan Merenungkan Maknanya
5 Presiden di Dunia...
5 Presiden di Dunia yang Dulunya Jenderal Militer, Salah Satunya Prabowo Subianto
Trump Incar Bantuan...
Trump Incar Bantuan Erdogan untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
PM Selandia Baru Bakal...
PM Selandia Baru Bakal Melarang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
Dari Tanah Suci ke Tahta...
Dari Tanah Suci ke Tahta Suci, Siapa Kardinal Pizzaballa yang Disebut Kandidat Kuat Paus?
Jet Tempur J-36 China...
Jet Tempur J-36 China Diklaim Mampu Pecundangi Pesawat Pengebom Siluman B-21 AS
Infografis
21 Orang Tewas Akibat...
21 Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Balistik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved