PM Armenia Sebut Rudal Iskander Tak Bisa Meledak, Rusia Tersinggung

Jum'at, 26 Februari 2021 - 08:59 WIB
loading...
PM Armenia Sebut Rudal Iskander Tak Bisa Meledak, Rusia Tersinggung
Sistem rudal Iskander Rusia. Foto/REUTERS/Sergei Karpukhin/File Photo
A A A
MOSKOW - Para anggota parlemen dan pakar pro-pemerintah Rusia mengecam keras Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan karena menyebut rudal Iskander tidak bisa meledak saat perang dengan Azerbaijan untuk memperebutkan Nagorno-Karabakh.

Dalam wawancara dengan layanan berita 1in.am yang disiarkan Selasa malam, Pashinyan menanggapi klaim mantan Presiden Serzh Sarkisian bahwa militer Armenia tidak menggunakan misil Iskander-nya secara memadai untuk melawan pasukan Azerbaijan yang bergerak maju karena perintah pemerintah yang salah.



Sarkisian membuat klaim awal bulan ini saat dia mengkritik keras penanganan Pashinyan terhadap perang enam minggu yang dihentikan oleh gencatan senjata yang ditengahi Rusia pada 10 November.

“Biarkan dia bertanya mengapa Iskander yang ditembakkan tidak meledak atau mengapa meledak, katakanlah, 10 persen,” kata Pashinyan membalas Sarkisian tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pashinyan melanjutkan dengan menyatakan bahwa sistem rudal canggih Rusia itu mungkin sudah ketinggalan zaman. Ditanya apakah memang misil Iskander tidak berfungsi, dia berkata: "Saya tidak tahu. Mungkin itu senjata tahun 1980-an.”

Pernyataan tersebut memicu badai kritik di Rusia yang memasok beberapa sistem rudal Iskander ke Armenia pada 2015. Anggota senior Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia, menyerang Pashinyan dengan istilah yang sangat kuat.

"Iskander adalah senjata yang sangat tepat, yang telah berulang kali dibuktikan selama latihan militer," kata Viktor Zavarzin, wakil ketua komite pertahanan dan keamanan Duma Negara.

“Apa yang dikatakan Pashinyan tentang misil itu adalah kebohongan total," kata Zavarzin kepada stasiun radio Govorit Moskva.

Anggota parlemen Rusia lainnya, Dmitry Sablin, mengejek PM Armenia dan mempertanyakan kompetensinya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1651 seconds (0.1#10.140)