AS pada Iran: Kami akan Menunggu, Tapi Kesabaran ada Batasnya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyatakan masih menunggu Iran soal pembicaraan kesehatan nuklir. Namun, Washington menegaskan, bahwa kesabaran mereka ada batasnya.
Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki menuturkan, AS sangat terbuka untuk menerima undangan dialog yang disampaikan oleh Eropa, dengan Iran mengenai kembalinya Washington ke kesepakatan nuklir dan dipenuhinya kembali tanggung jawab Teheran atas kesepakatan itu.
"Intinya, kami Amerika Serikat telah menyatakan keterbukaan terhadap undangan untuk melakukan percakapan diplomatik," ucap Psaki, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (25/2/2021). Baca juga: Menlu Israel: Pembatasan Inspeksi Nuklir Oleh Iran Adalah Ancaman
Dia kemudian menuturkan alasan AS belum mencabut atau meringankan sanksi terhadap Iran adalah karena Washington masih menungu respon Iran atas undangan dialog yang disampaikan Eropa.
“Seperti yang Anda ketahui, kami belum mengambil langkah apa pun untuk menarik kembali sanksi atau memberikan keringanan sanksi seperti yang diminta dan kami berada di tempat di mana kami menunggu untuk melihat apakah Iran, apa tanggapan mereka untuk undangan Eropa," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif kembali menegaskan bahwa Iran membutuhkan tindakan dari AS, dan bukan janji. Zarif juga meminta jaminan dari pemerintahan Joe Biden bahwa "tindakan ilegal" yang diambil oleh pemerintahan Donald Trump tidak akan diterapkan lagi di masa depan.
Dalam wawancara dengan PressTV, ia mengatakan bahwa Teheran akan "segera" membalikkan langkah-langkah perbaikan yang diambil menyusul penarikan Trump dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), segera setelah Washington mengambil langkah-langkah korektif.
Dia juga mengatakan, segera setelah semua pihak dalam JCPOA memenuhi komitmen mereka berdasarkan kesepakatan tersebut, negosiasi kesepakatan nuklir dengan partisipasi AS juga akan dilakukan.
Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki menuturkan, AS sangat terbuka untuk menerima undangan dialog yang disampaikan oleh Eropa, dengan Iran mengenai kembalinya Washington ke kesepakatan nuklir dan dipenuhinya kembali tanggung jawab Teheran atas kesepakatan itu.
"Intinya, kami Amerika Serikat telah menyatakan keterbukaan terhadap undangan untuk melakukan percakapan diplomatik," ucap Psaki, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (25/2/2021). Baca juga: Menlu Israel: Pembatasan Inspeksi Nuklir Oleh Iran Adalah Ancaman
Dia kemudian menuturkan alasan AS belum mencabut atau meringankan sanksi terhadap Iran adalah karena Washington masih menungu respon Iran atas undangan dialog yang disampaikan Eropa.
“Seperti yang Anda ketahui, kami belum mengambil langkah apa pun untuk menarik kembali sanksi atau memberikan keringanan sanksi seperti yang diminta dan kami berada di tempat di mana kami menunggu untuk melihat apakah Iran, apa tanggapan mereka untuk undangan Eropa," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif kembali menegaskan bahwa Iran membutuhkan tindakan dari AS, dan bukan janji. Zarif juga meminta jaminan dari pemerintahan Joe Biden bahwa "tindakan ilegal" yang diambil oleh pemerintahan Donald Trump tidak akan diterapkan lagi di masa depan.
Dalam wawancara dengan PressTV, ia mengatakan bahwa Teheran akan "segera" membalikkan langkah-langkah perbaikan yang diambil menyusul penarikan Trump dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), segera setelah Washington mengambil langkah-langkah korektif.
Dia juga mengatakan, segera setelah semua pihak dalam JCPOA memenuhi komitmen mereka berdasarkan kesepakatan tersebut, negosiasi kesepakatan nuklir dengan partisipasi AS juga akan dilakukan.
(esn)