Wanita Singapura Bikin PRT Kelaparan hingga Bobotnya 24 Kg lalu Dibunuh

Kamis, 25 Februari 2021 - 14:06 WIB
loading...
Wanita Singapura Bikin...
Gaiyathiri Murugayan, 40, wanita Singapura yang membuat pembantu rumah tangganya kelaparan, menyiksanya serta kemudian membunuhnya. Foto/Lianhe Wanbao/Straits Times
A A A
SINGAPURA - Seorang wanita Singapura telah mengaku membuat pembantu rumah tangga (PRT) asal Myanmar kelaparan hingga bobotnya hanya 24 kg. Sadisnya lagi, korban disiksa hampir setiap hari sebelum akhirnya dibunuh.

Pelaku telah dibawa ke pengadilan, di mana jaksa menyebutnya sebagai salah satu kasus pelecehan PRT terburuk di negara kota itu.

Baca juga: Pendeta Ini Dikecam usai Imbau Para Gadis Tutupi Tubuh agar Pria Kontrol Nafsu

Singapura menjadi pusat keuangan yang makmur dan rumah bagi sekitar 250.000 PRTyang sebagian besar berasal dari negara-negara Asia yang lebih miskin, dan kisah penganiayaan biasa terjadi.

Tetapi pelecehan yang dilakukan terhadap Piang Ngaih Don sangat mengerikan, di mana PRT itu diinjak, dicekik, dpukuli dengan sapu, dan disengat dengan besi.

Pelaku, Gaiyathiri Murugayan, 40, mengaku bersalah pada Selasa lalu atas 28 dakwaan termasuk pembunuhan terhadap PRT berusia 24 tahun itu. Dia akan dijatuhi hukuman dalam sidang selanjutnya, dan terancam penjara seumur hidup.

"Bahwa seorang manusia memperlakukan orang lain dengan cara yang jahat dan sangat tidak manusiawi ini menyebabkan kemarahan pengadilan, dan hukum harus diberlakukan dengan penuh," kata jaksa penuntut, seperti dikutip AFP, Kamis (25/5/2021).

PRT itu dipekerjakan oleh Gaiyathiri dan suaminya—seorang petugas polisi—pada tahun 2015 untuk membantu merawat putri mereka yang berusia 4 tahun dan putra mereka yang berusia 1 tahun.

Baca juga: AS Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III yang Bisa Bawa Nuklir

Tetapi Gaiyathiri secara fisik menyerang korban hampir setiap hari—seringkali beberapa kali sehari—,dengan ibunya yang berusia 61 tahun terkadang ikut serta. Hal itu terungkap dalam dokumen pengadilan.

Pekerja rumah tangga tersebut akhirnya meninggal pada Juli 2016 setelah Gaiyathiri berulang kali menyerangnya selama beberapa jam.

Piang Ngaih Don, yang telah bekerja untuk keluarga itu selama lebih dari setahun pada saat kematiannya, hanya diberi sedikit makanan, dan dipaksa untuk mandi dan buang air dengan pintu terbuka.

Korban hanya diizinkan tidur selama lima jam semalam. Korban kehilangan sekitar 38 persen dari berat badannya selama bekerja, dan hanya memiliki berat 24 kilogram pada saat kematiannya.

Suami Gaiyathiri juga menghadapi banyak dakwaan atas kasus tersebut.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Partainya PM Lawrence...
Partainya PM Lawrence Wong Menang Telak Pemilu Singapura
Pemilu Singapura seperti...
Pemilu Singapura seperti Sandiwara, Hanya Melanggengkan Kekuasaan PAP
Hamas Peringatkan Gaza...
Hamas Peringatkan Gaza dalam Fase Kelaparan Total, Israel Perluas Operasi Militer
5 Alasan Mahathir Mohammad...
5 Alasan Mahathir Mohammad Membenci Singapura, Salah Satunya Hidup dalam Bayang-bayang Lee Kuan Yew
5 Fakta Mahathir Mohamad,...
5 Fakta Mahathir Mohamad, Eks PM Malaysia Sebut Singapura Diambil Orang China dari Bangsa Melayu
65.000 Anak Gaza Dirawat...
65.000 Anak Gaza Dirawat di Rumah Sakit karena Gizi Buruk, 1,1 Juta Warga Kelaparan Tiap Hari
Kisah Kebo Ijo Eksekutor...
Kisah Kebo Ijo Eksekutor Pembunuhan Penguasa Tumapel yang Diperintah Ken Arok
Tuduh China Sabotase...
Tuduh China Sabotase Kabel Bawah Laut, Taiwan Tuntut Ganti Rugi
China Uji Coba Bom Hidrogen...
China Uji Coba Bom Hidrogen Hasilkan Suhu 1.000 Derajat Celsius, Jauh Lebih Dahsyat dari TNT
Rekomendasi
Kesetiaan Raja Majapahit...
Kesetiaan Raja Majapahit Raden Wijaya dan Pewarisnya Teruskan Dinasti Rajasa Era Singasari
Mutasi April 2025: 11...
Mutasi April 2025: 11 Brigjen TNI Digeser ke Lemhannas oleh Jenderal Agus Subiyanto
Prabowo Dukung RUU Perampasan...
Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset, Eks Penyidik KPK: Tak Ada Lagi Hambatan Politik
Berita Terkini
Oposisi Jerman Desak...
Oposisi Jerman Desak NATO Diganti Aliasi Baru yang Libatkan Rusia dan AS
Langka, Pesawat Turki...
Langka, Pesawat Turki Kerjai Jet Tempur Israel saat Bombardir Suriah
Donald Trump Unggah...
Donald Trump Unggah Gambar Dirinya sebagai Paus, Picu Kemarahan Katolik
Pesawat Jatuh di Rawa...
Pesawat Jatuh di Rawa Penuh Buaya, 5 Orang Selamat usai Bertahan 36 Jam dengan Makan Tepung Singkong
Pertama Kali di Dunia,...
Pertama Kali di Dunia, Kapal Nirawak Ukraina Tembak Jatuh Jet Tempur Su-30 Flanker Rusia
Ini Respons Rusia setelah...
Ini Respons Rusia setelah Zelensky Ancam Pemimpin Dunia yang Hadiri Perayaan Hari Kemenangan di Moskow
Infografis
Yamaha Powa D10, Motor...
Yamaha Powa D10, Motor Konsep yang Bikin Gempar 33 Tahun Lalu
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved