Lakukan Pemenggalan Lagi di Suriah, ISIS Dikhawatirkan Bangkit Kembali

Selasa, 23 Februari 2021 - 13:48 WIB
loading...
Lakukan Pemenggalan...
Seorang anggota ISIS saat beraksi di Timur Tengah beberapa tahun lalu. Foto/REUTERS
A A A
DEIR EZZOR - Aksi pemenggalan kepala dan pemboman bunuh diri oleh sisa-sisa militan ISIS kembali terjadi di Deir Ezzor, Suriah , dan memicu kekhawatiran bahwa kelompok teroris itu telah bangkit lagi.

Pada 2014 lalu, sekitar 10.000 fanatik ISIS [Islamic State of Iraq and Syria] yang haus darah berkumpul di Irak utara dan Suriah untuk melepaskan jenis kekerasan yang disaksikan dunia ketika mereka mengamuk di kedua negara itu.



Belakangan ini, kekerasan ISIS meningkat di provinsi gurun Deir Ezzor—juga dikenal sebagai Deir al-Zour—dan kota dengan nama yang sama, di timur laut Suriah.

ISIS pada tahun lalu dilaporkan telah menguasai wilayah di gurun sekitar 24 km dari pusat kota Deir Ezzor—tanah pertama yang dikuasainya sejak akhir “kekhalifahan” kelompok tersebut.

Seorang peneliti Suriah bernama Ali, yang bekerja untuk organisasi non-pemerintah The Syria Observatory for Human Rights, mengatakan kepada BBC bahwa teror ISIS terjadi dalam berbagai bentuk.

”Pemenggalan kepala, pemboman, [pemboman] bunuh diri sepeda motor, pembunuhan, dan penculikan—dan kami hanya berbicara tentang area kecil di timur kota Deir al-Zour,” katanya, yang dilansir Selasa (23/2/2021).

Dalam serangan baru-baru ini, 40 orang tewas ketika sel tidur ISIS menyergap sebuah bus dan warga sipil yang jarang keluar setelah gelap ketika para “jihadis” muncul.

Dia mengatakan pada malam hari orang-orang "ketakutan" dan "di tangan" milisi ISIS ketika penduduk mulai mengungsi.

“Mereka dulu pergi ke pihak berwenang tapi tidak ada yang menanggapi. Mereka selalu bilang kami tidak punya cukup senjata untuk melawan mereka, jadi mereka mengungsi,” katanya.

ISIS pernah menguasai sebagian besar wilayah di Irak dan Suriah, direbut dalam serangan yang mengerikan pada tahun 2014, yang berpuncak pada pemimpinnya Abu Bakr al-Baghdadi mendeklarasikan “Kekhalifahan Islam” versinya sendiri di sebuah masjid di Mosul.

Para “jihadis” yang haus darah memerintah dengan sangat brutal sebelum koalisi pasukan Kurdi yang didukung oleh kekuatan udara Barat mendorong mereka ke kantong terakhir wilayah mereka di Baghouz, Suriah, pada tahun 2018.



Tetapi sejak kekalahannya, sisa-sisa kelompok ISIS perlahan-lahan bangkit lagi, meskipun al-Baghdadi tewas oleh serangan pasukan khusus Amerika Serikat.

Sirwan Barzani, seorang komandan pasukan Kurdi Peshmerga yang ditempatkan di dekat kota utara Erbil mengatakan para teroris telah memanfaatkan jeda operasi terhadap mereka.

Pasukannya memperkirakan ada sekitar 7.000 milisi ISIS yang siap menyerang—meskipun PBB menempatkan angka tersebut lebih tinggi, yaitu 10.000 milisi.

Aktivitas ISIS telah meningkat di seluruh dunia, dari Afrika hingga Filipina. Pada akhir tahun lalu, para “jihadis” ISIS memenggal kepala lebih dari 50 orang dan memotong tubuh korban dalam serangan brutal di Mozambik utara.

Serangan mereka di negara Afrika timur semakin mendekati cadangan minyak negara tersebut.

Para “jihadis” melancarkan serangan berani Desember lalu hanya 13 mil dari instalasi yang dijalankan oleh perusahaan Perancis; Total, di provinsi Cabo Delgado.

Tahun lalu, ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas pemboman yang memuakkan di Sri Lanka yang menewaskan 321 orang pada Minggu Paskah.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pemimpin Houthi Kutuk...
Pemimpin Houthi Kutuk Pembunuhan di Suriah, Tuding AS dan Israel Dukung Takfiri
Perang Saudara 4 Hari...
Perang Saudara 4 Hari di Latakia, dari Eksekusi di Tempat Publik hingga Pembersihan Sisa-sisa Rezim Assad
830 Warga Alawite Dibantai...
830 Warga Alawite Dibantai di Suriah, Ini Respons Presiden Ahmed al-Sharaa
Cerita Kaum Alawite...
Cerita Kaum Alawite Dibantai di Suriah: Jalan dan Rumah Dipenuhi Mayat
Siapa Ibrahim Huweija?...
Siapa Ibrahim Huweija? Mantan Pejabat Intelijen Suriah yang Kejam dan Brutal Terlibat dalam Banyak Pembunuhan Massal
Presiden Suriah Klaim...
Presiden Suriah Klaim Konflik dengan Loyalis Assad Sudah Terkendali
Benarkah Hizbullah Terlibat...
Benarkah Hizbullah Terlibat Memprovokasi Konflik Berdarah Terbaru di Suriah?
Tak Peduli Ramadan,...
Tak Peduli Ramadan, Perang Saudara Loyalis Assad vs Pasukan Suriah Tewaskan 1.018 Orang Tewas
Diburu Pasukan Pemerintah,...
Diburu Pasukan Pemerintah, Loyalis Bashar Al Assad Bersembunyi di Pangkalan Udara Rusia
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
43 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Pemain Termahal di Asia...
Pemain Termahal di Asia Tenggara 2025, Indonesia Mendominasi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved