Menhan Baru Ditunjuk, 8 Jet Tempur China Lecehkan Zona Udara Taiwan

Jum'at, 19 Februari 2021 - 21:15 WIB
loading...
Menhan Baru Ditunjuk, 8 Jet Tempur China Lecehkan Zona Udara Taiwan
Jet tempur JH-7 bermanuver di udara. Foto/military watch magazine
A A A
TAIPEI - Angkatan Udara Taiwan mengerahkan sejumlah pesawat setelah delapan jet tempur China terbang ke bagian barat daya zona pertahanan udaranya.

Aksi itu merupakan aktivitas militer terbaru China di sekitar Taiwan.

China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya. Beijing mengecam "kolusi" antara Taipei dan Washington, pendukung dan pemasok senjata internasional utama Taiwan.



“Empat jet tempur J-16 China dan empat JH-7 serta satu pesawat perang elektronik terbang di dekat Kepulauan Pratas yang dikendalikan Taiwan di bagian atas Laut China Selatan,” ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Taiwan.

Lihat infografis: Jumlah Kapal Militer yang Beroperasi, AL China Ungguli AS

“Angkatan udara bergegas, dengan peringatan radio dikeluarkan dan sistem rudal pertahanan udara dikerahkan untuk memantau aktivitas itu," papar Kemhan Taiwan.



Pesawat China terbang di sudut barat daya zona itu hampir setiap hari, meskipun serangan skala besar terakhir terjadi pada 24 Januari ketika pengerahan 12 jet tempur China.

Belum ada komentar langsung dari China atas aksi militer itu.

Sesaat sebelum pernyataan Kemhan, Taiwan mengumumkan perombakan pejabat keamanan senior termasuk menteri pertahanan (menhan) baru yang dilatih AS.

Perombakan Kemhan Taiwan dilakukan untuk membantu meningkatkan modernisasi militer dan upaya intelijen.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah berjanji mempertahankan pulau itu dan telah menjadikan modernisasi angkatan bersenjatanya sebagai prioritas, termasuk mengembangkan armada kapal selam baru, membeli pesawat tempur F-16 baru dari Amerika Serikat dan meningkatkan kemampuan kapal perangnya.

“Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Chiu Kuo-cheng, yang lulus dari US Army War College pada 1999, akan menggantikan Yen De-fa sebagai menteri pertahanan,” papar juru bicara Kantor Kepresidenan Taiwan Xavier Chang.

“Presiden Tsai berharap Chiu menyelesaikan tahap berikutnya dari reformasi militer, termasuk perencanaan untuk perang asimetris, dengan fokus pada senjata mobile berteknologi tinggi yang dirancang untuk membuat serangan China sesulit mungkin,” ungkap Chang.

Jabatan lama Chiu sebagai kepala intelijen akan diambil alih pembuat kebijakan top China Taiwan, Chen Ming-tong, yang sekarang menjadi kepala Dewan Urusan Daratan Taiwan.

"Tugas terpenting Biro Keamanan Nasional adalah memahami China," papar Chang.

Mereka akan menempati posisi mereka pekan depan.

China mengumumkan anggaran militer 2021 bulan depan pada pertemuan tahunan parlemen. Anggaran itu diawasi dengan ketat sebagai indikasi niat strategisnya.

Tahun lalu, China menetapkan peningkatan anggaran militer pada level terendah tiga dekade terakhir karena ekonomi melemah selama pandemi COVID-19.

Pakar militer China Ni Lexiong, pensiunan profesor di Universitas Ilmu Politik dan Hukum Shanghai, mengatakan tahun ini anggaran militer akan mendapat dorongan besar karena meningkatnya ketegangan di Taiwan.

“Jika China daratan ingin membebaskan Taiwan maka perlu dilakukan persiapan perang, jadi kami perlu memompa peralatan kami,” papar dia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1763 seconds (0.1#10.140)