Bantu Atasi Krisis Myanmar, RI Tegaskan akan Tetap Berpegang pada Prinsip ASEAN

Rabu, 17 Februari 2021 - 17:00 WIB
loading...
Bantu Atasi Krisis Myanmar,...
Diplomat senior Indonesia itu mengatakan, dia dan Eryan sepakat bahwa prinsip-prinsip ASEAN harus tetap dipegang teguh pada saat membantu Myanmar. Foto/Kemlu RI
A A A
BANDAR SERI BEGAWAN - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi telah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Brunei Darussalam, Erywan Yusof untuk membahas situasi Myanmar. Brunei saat ini memegang keketuaan ASEAN .

Retno menuturkan, dia dan Eryan melakukan tukar pikiran mengenai perkembangan situasi di Myanmar dan bagaimana ASEAN dapat berperan membantu Myanmar untuk dapat keluar dari situasi ini dan melanjutkan proses transisi demokrasi.

Dia menuturkan, banyak negara telah menyampaikan keprihatinannya soal Myanmar, termasuk Indonesia.

"Menyampaikan keprihatinan adalah satu hal, namun yang menjadi pertanyaan adalah apa yang dapat dilakukan Indonesia dan ASEAN terutama, untuk membantu Myanmar keluar dari situasi ini," ucap Retno pada Rabu (16/2/2021).

Diplomat senior Indonesia itu mengatakan, dia dan Eryan sepakat bahwa prinsip-prinsip ASEAN harus tetap dipegang teguh pada saat membantu Myanmar.

"Prinsip-prinsip yang kita paham untuk membantu Myanmar, yaitu tetap menghormati prinsip tanpa intervensi, mengutamakan pendekatan konstruktif, mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar, dan berkontribusi untuk mencari solusi terbaik bagi rakyat Myanmar, termasuk membantu transisi demokrasi yang melibatkan semua stakeholders atau transisi demokrasi secara inklusif," ujarnya.

Menurut Retno, sebagai satu keluarga, keluarga ASEAN, menjadi kewajiban setiap negara anggota ASEAN untuk menghormati apa yang tertera di dalam ASEAN Charter.

Artikel 1 ayat 7 dari ASEAN Charter mengatakan bahwa untuk memperkuat demokrasi, meningkatkan pemerintahan yang baik dan supremasi hukum, serta memajukan dan melindungi HAM, dan kebebasan fundamental.

"Artikel inilah yang dirujuk dalam statement Indonesia dan statement Ketua ASEAN menanggapi perkembangan situasi di Myanmar. Indonesia yakin bahwa mekanisme ASEAN adalah mekanisme yang paling tepat untuk dapat membantu Myanmar, sekali lagi, dalam mengatasi situasi yang delicate ini," jelasnya.

Retno mengatakan, dukungan dan dorongan internasional terhadap ASEAN juga sangat tinggi. Salah satunya adalah Resolusi Sesi Khusus ke-29 dari Dewan HAM PBB mengenai implikasi HAM dalam krisis Myanmar.

Dirinya menambahkan bahwa dukungan juga disampaikan oleh para Menteri Luar Negeri negara lain dan juga Utusan Khusus PBB untuk Myanmar. Retno menyebut, dukungan itu disampaikan saat mereka melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan dirinya.Baca Juga: Protes Kudeta Myanmar Terus Berlangsung, Pendukung Desak Aung San Suu Kyi Dibebaskan
"Dalam kaitan inilah sudah menjadi kewajiban Indonesia, sebagai salah satu negara anggota ASEAN untuk melakukan konsultasi dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk membahas sekali lagi apa yang dapat dilakukan oleh ASEAN," tukasnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
Siapa Sultan Hassanal...
Siapa Sultan Hassanal Bolkiah? Raja Brunei yang Punya Koleksi Ribuan Mobil
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Susah Payah Diselamatkan,...
Susah Payah Diselamatkan, Pendaki Ini Balik Lagi ke Gunung Fuji gegara Ponselnya Ketinggalan
Rekomendasi
Otak Penculikan Santri...
Otak Penculikan Santri di Pasuruan Ditangkap, 2 Pelaku Masih Buron
Marhaban Yaa Syahrul...
Marhaban Yaa Syahrul Dzulqadah, Bulan Mulia Menyambut Musim Haji
Partai Perindo Mulai...
Partai Perindo Mulai Fokus Kembangkan Kekuatan di Wilayah Urban
Berita Terkini
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
14 menit yang lalu
Siapa Rami Makhlouf?...
Siapa Rami Makhlouf? Pengusaha yang Membentuk 150.00 Pasukan Elite dan Menyebut Bashar Al Assad sebagai Singa Palsu
2 jam yang lalu
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
3 jam yang lalu
Mengapa Hamas Menolak...
Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?
4 jam yang lalu
Kenapa Rusia Tidak Datang...
Kenapa Rusia Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus?
6 jam yang lalu
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
6 jam yang lalu
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved