Turki Bertekad Mencapai Bulan pada 2023, China dan UEA Tiba di Mars

Kamis, 11 Februari 2021 - 06:06 WIB
loading...
Turki Bertekad Mencapai Bulan pada 2023, China dan UEA Tiba di Mars
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengungkapkan tekad mencapai bulan. Foto/Turkey Presidency
A A A
ANKARA - Turki bertekad mencapai kontak pertama dengan bulan dalam program antariksa nasional pada 2023.

Tekad tersebut diungkapkan Presiden Tayyip Erdogan saat misi antariksa China dan Uni Emirat Arab (UEA) telah mencapai planet Mars.

"Pendaratan kasar pertama akan dilakukan di bulan dengan roket hibrida nasional dan otentik kita yang akan diluncurkan ke orbit pada akhir 2023 melalui kerja sama internasional," ungkap Erdogan, merinci misi dua fase tersebut.



Erdogan tidak menjelaskan lebih lanjut tentang kerja sama tersebut. Bulan lalu, Erdogan berbicara dengan bos Tesla dan SpaceX Elon Musk tentang kemungkinan kerjasama dalam teknologi luar angkasa dengan perusahaan Turki.

Lihat infografis: Iran Luncurkan 340 Kapal Cepat Baru yang Dilengkapi Rudal

Berbicara dalam acara di Ankara, Erdogan mengumumkan program dengan 10 tujuan strategis, termasuk mengirim warga negara Turki ke misi ilmiah di luar angkasa.

Lihat video: Hari Ketiga Banjir, Bantuan Belum Merata di Indramayu

Bulan lalu, Turki meluncurkan satelit Turksat 5A ke orbit dari Amerika Serikat (AS) bekerja sama dengan SpaceX. Satelit Turksat 5B rencananya akan diluncurkan pada kuartal kedua 2021.

“Turki bertujuan mencapai target luar angkasa strategis dalam 10 tahun,” ungkap Erdogan.



Dia menambahkan Turki akan meningkatkan pekerjaan pada teknologi satelit dan membangun stasiun luar angkasa dengan negara sekutu lainnya.

Turki sebelumnya meluncurkan sejumlah satelit pengintaian dan komunikasi yang menciptakan pusat tes dan integrasi sistem satelit serta memproduksi satelit HD domestik yang disebut IMECE yang akan diluncurkan pada 2022.

“Kaki kita akan berada di bumi tapi mata kita akan berada di angkasa. Akar kita akan ada di bumi, cabang kita akan naik ke langit,” ungkap Erdogan.

Perlombaan ke Mars

Berbagai negara di dunia menjadikan misi antariksa sebagai bagian dari prestasi dan prestise negara mereka di mata dunia. Selain mencapai bulan, planet Mars menjadi target misi berbagai negara.

Pesawat antariksa China memasuki orbit sekitar Mars pada Rabu (10/2) dalam ekspedisi untuk mendaratkan penjelajah di permukaan planet itu dan mencari tanda-tanda kehidupan kuno.

Ini menjadi misi luar angkasa paling ambisius bagi China.

Kedatangan pesawat antariksa Tianwen-1 ke orbit Mars itu setelah perjalanan selama tujuh bulan dan hampir 475 juta kilometer.

Misi China itu setelah pesawat antariksa Uni Emirat Arab (UEA) memasuki orbit di sekitar Mars pada Selasa (9/2), dan penjelajah Amerika Serikat (AS) akan tiba pekan depan.

Badan antariksa China mengatakan, pengorbit dan penjelajah berbobot lima ton itu telah menyalakan mesinnya untuk mengurangi kecepatan, sehingga dapat ditangkap oleh gravitasi Mars.

"Memasuki orbit telah berhasil menjadikannya satelit Mars buatan pertama negara kita," ungkap badan antariksa tersebut.

Misi itu menjadi prestasi dan prestise bagi Partai Komunis yang berkuasa di China.

Jika semua berjalan sesuai rencana, penjelajah akan terpisah dari pesawat ruang angkasa dalam beberapa bulan dan mendarat dengan aman di permukaan Mars. Hal ini menjadikan China sebagai negara kedua yang melakukan prestasi seperti itu.

Penjelajah itu adalah kendaraan bertenaga surya seukuran mobil golf. Penjelajah akan mengumpulkan data tentang air bawah tanah dan mencari bukti bahwa Mars mungkin pernah menampung kehidupan mikroskopis.

Tianwen merupakan judul puisi kuno yang berarti "Pencarian Kebenaran Surgawi".

Mendaratkan pesawat antariksa di Mars sangat sulit. Pesawat luar angkasa Rusia dan Eropa hancur mengotori permukaan Mars. Penjelajah Amerika Serikat (AS) juga gagal mendarat.

Sekitar selusin pengorbit meleset dari sasaran yang ditetapkan. Pada 2011, pengorbit China yang menuju Mars dan bagian dari misi Rusia, tidak berhasil keluar dari orbit Bumi.

Hanya AS yang berhasil mendarat di Mars sebanyak delapan kali, dimulai dengan dua misi Viking pada 1970-an. Pendarat dan penjelajah AS sedang beroperasi hari ini.

Upaya pendaratan penjelajah China akan melibatkan parasut, menyalakan mesin roket, dan kantung udara.

Lokasi pendaratan yang direncanakan adalah dataran luas bertaburan batu yang disebut Utopia Planitia, tempat pendarat Viking 2 AS mendarat pada 1976.

Sebelum kedatangan pesawat antariksa China dan pengorbit UEA pekan ini, enam pesawat antariksa lainnya sudah beroperasi di sekitar Mars yakni tiga milik AS, dua punya Eropa, dan satu milik India.

Ketiga misi terbaru diluncurkan pada Juli untuk memanfaatkan keselarasan erat antara Bumi dan Mars yang terjadi hanya sekali setiap dua tahun.

Satu penjelajah NASA bernama Perseverance bertujuan melakukan pendaratan pada 18 Februari. Misi itu juga akan mencari tanda-tanda kehidupan mikroskopis kuno, mengumpulkan batuan yang akan dibawa pulang ke Bumi dalam waktu sekitar satu dekade.

Program antariksa yang terkait militer dan bersifat rahasia oleh China telah mengumpulkan serangkaian pencapaian.

Pada Desember, misi China membawa batuan bulan kembali ke Bumi untuk pertama kalinya sejak 1970-an.

China juga menjadi negara pertama yang mendaratkan pesawat antariksa di sisi jauh bulan yang jarang dijelajahi pada 2019.

China juga membangun stasiun luar angkasa permanen dan merencanakan misi bulan berawak dan kemungkinan pangkalan penelitian permanen di bulan, meskipun belum ada tanggal yang diusulkan.

Meskipun sebagian besar kontak dengan NASA diblokir Kongres dan China bukan anggota Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), namun China telah bekerja sama dengan Badan Antariksa Eropa dan negara-negara seperti Argentina, Prancis, dan Austria.

Awalnya, China bekerja sama dengan Uni Soviet dan kemudian Rusia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1231 seconds (0.1#10.140)