Pertama Kali, Dua Kapal Induk AS Gelar Latihan di Laut China Selatan

Selasa, 09 Februari 2021 - 15:31 WIB
loading...
Pertama Kali, Dua Kapal Induk AS Gelar Latihan di Laut China Selatan
Dua kelompok tempur kapal induk AS, USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz, melakukan latihan di Laut China Selatan. Foto/Naval news
A A A
WASHINGTON - Dua kelompok kapal induk Amerika Serikat (AS) melakukan latihan bersama di Laut China Selatan pada Selasa (9/2/2021). Latihan ini dilakukan beberapa hari setelah kapal perang AS berlayar di dekat pulau-pulau yang dikuasai China di perairan yang disengketakan itu.

"Kelompok kapal induk USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz melakukan banyak latihan yang bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas antara aset serta kemampuan komando dan kontrol," kata Angkatan Laut AS, menandai operasi kapal induk ganda pertama di jalur air yang sibuk sejak Juli 2020, seperti dilansir dari Reuters.

Laut China selatan telah muncul sebagai salah satu dari sekian banyak hot spot ketegangan dalam hubungan China dan AS.



Amerika Serikat telah membantah klaim teritorial China yang luas di wilayah tersebut. Washington juga menuduh Beijing melakukan militerisasi Laut China Selatan dan mencoba mengintimidasi tetangganya seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam, yang memiliki klaim yang sama dengan China di wilayah yang kaya sumber daya tersebut.

"Kami berkomitmen untuk memastikan penggunaan yang sah dari laut yang dinikmati semua negara berdasarkan hukum internasional," kata Laksamana Muda Jim Kirk, komandan kelompok tempur USS Nimitz, dalam sebuah pernyataan.



Latihan itu dilakukan beberapa hari setelah China mengutuk pelayaran kapal perusak, USS John S.McCain, di dekat Kepulauan Paracel yang dikuasai China dalam apa yang disebut AS sebagai operasi kebebasan navigasi. Ini adalah misi pertama angkatan laut AS sejak Presiden Joe Biden mulai menjabat.



China sangat geram dengan pelayaran berulang kali kapal perang AS di dekat pulau-pulau yang diduduki dan dikuasainya di Laut China Selatan. China mengatakan memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan dan menuduh Amerika Serikat sengaja memicu ketegangan.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1259 seconds (0.1#10.140)