Meski Pimpin Neo-Nazi, Teroris Termuda Inggris Tak Dipenjara

Selasa, 09 Februari 2021 - 09:48 WIB
loading...
Meski Pimpin Neo-Nazi,...
Seorang hakim selamatkan terpidana teroris termuda Inggris dari penjara meski dia adalah pemimpin jaringan neo-Nazi. Foto/Ilustrasi REUTERS
A A A
LONDON - Seorang hakim menyelamatkan terpidana teroris termuda Inggris dari penjara dengan memerintahkannya menjalani rehabilitasi 14 bulan. Padahal remaja 16 tahun itu memimpin jaringan neo- Nazi dari rumah neneknya.

Melalui tautan video, Hakim Mark Dennis menyuruh teroris termuda itu untuk melupakannya. "Arahkan masa depan Anda," kata hakim, seperti dikutip AFP, Selasa (9/2/2021).



Anak laki-laki, yang tidak dapat disebutkan namanya karena usianya, telah mengaku bersalah atas kepemilikan dan distribusi materi teroris.

Dia telah tinggal bersama neneknya di Cornwall di barat daya Inggris sebelum ditangkap pada Juli 2019.

Kepala polisi Cornwall Jim Pearce mengatakan bahwa usia pelaku yang masih muda dan perkembangannya yang cepat dalam kelompok ekstremis internasional membawa bahaya yang nyata dan jelas dari radikalisasi online.

Pada usia 13 tahun, bocah laki-laki itu mulai mencari instruksi untuk membuat bahan peledak, kemudian mengumpulkan informasi tentang cara membuat bom molotov dan napalm serta membuat senapan serbu AK-47.

Dia mengungkapkan pandangan rasis, homofobik dan anti-Semit di forum online dan difoto memberi hormat kepada Nazi.



Ketika berusia 14 tahun, pada 2019 ia menjadi pemimpin sel Inggris dari kelompok neo-Nazi terlarang yang disebut Divisi Feuerkrieg, yang menyerukan serangan lone wolf.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
2 Jet Tempur Inggris...
2 Jet Tempur Inggris Cegat Sepasang Pesawat Rusia di Dekat Negara NATO
Untuk Pertama Kalinya,...
Untuk Pertama Kalinya, Italia Buka Ruang Seks di Penjara untuk Napi
MA Inggris Putuskan...
MA Inggris Putuskan Wanita Adalah Perempuan dari Lahir, Pukulan Telak bagi LGBT
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China 2025: Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
Rumah BUMN SIG Dorong...
Rumah BUMN SIG Dorong Pemasaran Produk UMKM Rembang
Kemenpar dan Universitas...
Kemenpar dan Universitas LIA Sinergi Tingkatkan SDM Pariwisata
Resmi Pimpin Partai...
Resmi Pimpin Partai Perindo Maluku, Welhelm Daniel Kurnala Targetkan 1 Fraksi di Pileg 2029
Berita Terkini
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
3 jam yang lalu
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
6 jam yang lalu
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
7 jam yang lalu
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
8 jam yang lalu
Konflik Kashmir Memanas!...
Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan
9 jam yang lalu
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
9 jam yang lalu
Infografis
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved