Iran Luncurkan 340 Kapal Cepat Baru yang Dilengkapi Rudal
loading...
A
A
A
TEHERAN - Angkatan Laut Iran meluncurkan 340 kapal cepat (speedboat) baru bersenjata peluru kendali ( rudal ) pada hari Senin. Perangkat keras militer terbaru buatan sendiri itu mampu melaju dengan kecepatan 90 knot/jam.
Aksi pamer ratusan kapal cepat baru ini dilakukan di tengah penumpukan aset Angkatan Laut asing di Teluk Persia.
"Hari ini, kapal laut yang melaju dengan kecepatan 90 knot/jam akan diresmikan...Insya Allah, kami akan menuju (membangun) speed vessel dengan kecepatan 100 knot/jam," kata pejabat tinggi militer Iran, Laksamana Muda Alireza Tangsiri kepada wartawan menjelang upacara peresmian 340 speedboat Angkatan Laut di kota pelabuhan Bandar Abbas, kemarin.
"Iran telah beberapa kali mengirim pesan ke negara-negara pesisir Teluk Persia bahwa wilayah ini milik negara-negara pesisir Teluk Persia dan kami mampu membangun keamanan melalui simpati di antara negara-negara tetangga di kawasan ini," ujarnya, seperti dikutip Fars News.
Speedboat akan menjadi bagian dari Angkatan Laut Iran dan akan beroperasi di Teluk Persia, Laut Oman, dan Laut Kaspia.
Tangsiri berpendapat bahwa selama bertahun-tahun, pasukan asing merusak keamanan regional dan berusaha untuk melegitimasi penempatan ilegal mereka di wilayah tersebut.
Pada bulan Januari, Pentagon membatalkan keputusannya untuk menarik kapal induk USS Nimitz dari Timur Tengah.
Iran semakin tertarik untuk memamerkan kekuatan militernya pada awal 2021, termasuk menjadi tuan rumah serangkaian latihan perang di sepanjang Teluk Persia dan melakukan uji coba rudal.
Hanya beberapa hari sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjabat, Iran melakukan latihan drone dan rudal besar-besaran di padang pasir tanpa peringatan sebelumnya di tengah meningkatnya ketegangan dengan Washington dan sekutunya.
Unjuk kekuatan itu mengikuti latihan rudal dua hari di Teluk Oman, dengan kode nama Eqtedar-99.
Hubungan AS dengan Iran mencapai titik terendah baru selama pemerintahan Trump, setelah mantan presiden itu secara sepihak mengeluarkan Washington dari pakta nuklir 2015 era Obama dengan Teheran dan memberlakukan sanksi yang melumpuhkan.
Aksi pamer ratusan kapal cepat baru ini dilakukan di tengah penumpukan aset Angkatan Laut asing di Teluk Persia.
"Hari ini, kapal laut yang melaju dengan kecepatan 90 knot/jam akan diresmikan...Insya Allah, kami akan menuju (membangun) speed vessel dengan kecepatan 100 knot/jam," kata pejabat tinggi militer Iran, Laksamana Muda Alireza Tangsiri kepada wartawan menjelang upacara peresmian 340 speedboat Angkatan Laut di kota pelabuhan Bandar Abbas, kemarin.
"Iran telah beberapa kali mengirim pesan ke negara-negara pesisir Teluk Persia bahwa wilayah ini milik negara-negara pesisir Teluk Persia dan kami mampu membangun keamanan melalui simpati di antara negara-negara tetangga di kawasan ini," ujarnya, seperti dikutip Fars News.
Speedboat akan menjadi bagian dari Angkatan Laut Iran dan akan beroperasi di Teluk Persia, Laut Oman, dan Laut Kaspia.
Tangsiri berpendapat bahwa selama bertahun-tahun, pasukan asing merusak keamanan regional dan berusaha untuk melegitimasi penempatan ilegal mereka di wilayah tersebut.
Pada bulan Januari, Pentagon membatalkan keputusannya untuk menarik kapal induk USS Nimitz dari Timur Tengah.
Iran semakin tertarik untuk memamerkan kekuatan militernya pada awal 2021, termasuk menjadi tuan rumah serangkaian latihan perang di sepanjang Teluk Persia dan melakukan uji coba rudal.
Hanya beberapa hari sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjabat, Iran melakukan latihan drone dan rudal besar-besaran di padang pasir tanpa peringatan sebelumnya di tengah meningkatnya ketegangan dengan Washington dan sekutunya.
Unjuk kekuatan itu mengikuti latihan rudal dua hari di Teluk Oman, dengan kode nama Eqtedar-99.
Hubungan AS dengan Iran mencapai titik terendah baru selama pemerintahan Trump, setelah mantan presiden itu secara sepihak mengeluarkan Washington dari pakta nuklir 2015 era Obama dengan Teheran dan memberlakukan sanksi yang melumpuhkan.
(min)