Polisi Myanmar Peringatkan Demonstran Bubar atau Hadapi Kekerasan
loading...
A
A
A
YANGON - Polisi Myanmar memperingatkan pengunjuk rasa membubarkan diri atau menghadapi kekerasan.
Peringatan itu muncul tak lama setelah televisi pemerintah mengisyaratkan tindakan yang akan datang untuk membungkam demonstrasi menentang kudeta militer dan penangkapan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Puluhan ribu orang bergabung dalam demonstrasi jalanan hari ketiga di kota-kota di penjuru negeri untuk mengecam kudeta militer pekan lalu.
Di ibu kota Naypyitaw, tiga barikade polisi dengan perlengkapan anti-huru hara terlihat di seberang jalan ketika pengunjuk rasa meneriakkan slogan anti-kudeta.
Lihat infografis: Kim Jong Un Larang Warganya Cukur ala Barat dan Pakai Jins Ketat
“Demonstran mengatakan kepada polisi bahwa mereka harus melayani rakyat, bukan militer,” ungkap laporan media dalam siaran langsung.
Lihat video: Waspada Banjir, Debit Air di Pos Panus Depok Siaga II
Polisi memasang tanda di jalan yang mengatakan bahwa peluru tajam dapat digunakan jika demonstran melanggar barisan ketiga polisi.
Peringatan itu muncul tak lama setelah televisi pemerintah mengisyaratkan tindakan yang akan datang untuk membungkam demonstrasi menentang kudeta militer dan penangkapan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Puluhan ribu orang bergabung dalam demonstrasi jalanan hari ketiga di kota-kota di penjuru negeri untuk mengecam kudeta militer pekan lalu.
Di ibu kota Naypyitaw, tiga barikade polisi dengan perlengkapan anti-huru hara terlihat di seberang jalan ketika pengunjuk rasa meneriakkan slogan anti-kudeta.
Lihat infografis: Kim Jong Un Larang Warganya Cukur ala Barat dan Pakai Jins Ketat
“Demonstran mengatakan kepada polisi bahwa mereka harus melayani rakyat, bukan militer,” ungkap laporan media dalam siaran langsung.
Lihat video: Waspada Banjir, Debit Air di Pos Panus Depok Siaga II
Polisi memasang tanda di jalan yang mengatakan bahwa peluru tajam dapat digunakan jika demonstran melanggar barisan ketiga polisi.