Inggris Tes Kombinasi Vaksin Pfizer dan AstraZeneca dalam Dua Suntikan
loading...
A
A
A
Tes itu membuatnya jauh lebih kecil daripada uji klinis yang telah digunakan untuk menentukan kemanjuran vaksin secara individual.
Percobaan tidak akan menilai kemanjuran keseluruhan dari kombinasi suntikan, tetapi para peneliti akan mengukur respon antibodi dan sel-T, serta memantau setiap efek samping yang tidak terduga.
Baca juga: Dituduh Jadi Mata-mata, Inggris Usir Tiga Jurnalis China
Matthew Snape, ahli vaksinasi Oxford yang memimpin uji coba itu mengatakan hasil awal dapat menginformasikan penerapan vaksin pada paruh kedua tahun ini.
"Kami akan mendapatkan beberapa hasil, kami perkirakan, pada Juni atau sekitar itu akan menginformasikan penggunaan dosis penguat di masyarakat umum," papar dia.
Percobaan ini mencari orang yang berusia di atas 50 tahun yang mungkin berisiko lebih tinggi daripada orang yang lebih muda dan belum divaksinasi.
Suntikan AstraZeneca juga sedang diuji dalam kombinasi dengan vaksin Sputnik V Rusia.
Kepala riset pembuat obat Inggris mengatakan lebih banyak studi tentang kombinasi vaksin harus dilakukan.
Lihat Juga: Inilah 3 Perbedaan Raja Charles III dan Ratu Elizabeth II Tentang Agresi Israel di Palestina
Percobaan tidak akan menilai kemanjuran keseluruhan dari kombinasi suntikan, tetapi para peneliti akan mengukur respon antibodi dan sel-T, serta memantau setiap efek samping yang tidak terduga.
Baca juga: Dituduh Jadi Mata-mata, Inggris Usir Tiga Jurnalis China
Matthew Snape, ahli vaksinasi Oxford yang memimpin uji coba itu mengatakan hasil awal dapat menginformasikan penerapan vaksin pada paruh kedua tahun ini.
"Kami akan mendapatkan beberapa hasil, kami perkirakan, pada Juni atau sekitar itu akan menginformasikan penggunaan dosis penguat di masyarakat umum," papar dia.
Percobaan ini mencari orang yang berusia di atas 50 tahun yang mungkin berisiko lebih tinggi daripada orang yang lebih muda dan belum divaksinasi.
Suntikan AstraZeneca juga sedang diuji dalam kombinasi dengan vaksin Sputnik V Rusia.
Kepala riset pembuat obat Inggris mengatakan lebih banyak studi tentang kombinasi vaksin harus dilakukan.
Lihat Juga: Inilah 3 Perbedaan Raja Charles III dan Ratu Elizabeth II Tentang Agresi Israel di Palestina
(sya)