RI Desak Semua Pihak di Myanmar Tahan Diri, Selesaikan Masalah Lewat Dialog

Senin, 01 Februari 2021 - 14:25 WIB
loading...
RI Desak Semua Pihak...
Indonesia mengaku prihatin dengan perkembangan situasi politik di Myanmar. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Indonesia mengaku prihatin dengan perkembangan situasi politik di Myanmar. Aung San Suu Kyi , pemimpin de facto Myanmar dan beberapa pejabat tinggi termasuk Presiden Win Myint, ditangkap dan dibawa pasukan militer dini hari tadi.

Baca Juga: 28% Pengguna Bakal Tinggalkan WhatsApp Gara-gara Kebijakan Privasi Baru

"Indonesia mengimbau penggunaan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam ASEAN, diantaranya komitmen pada hukum, kepemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam sebuah pernyataan pada Senin (1/2/2021).

Kementerian Luar Negeri menuturkan, Indonesia juga menggarisbawahi bahwa perselisihan-perselisihan terkait hasil pemilihan umum kiranya dapat diselesaikan dengan mekanisme hukum yang tersedia.

"Indonesia mendesak semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dan mengedepankan pendekatan dialog dalam mencari jalan keluar dari berbagai tantangan dan permasalahan yang ada sehingga situasi tidak semakin memburuk," imbuhnya.

Baca Juga: Ibrahimovic-Lukaku Tak Layak Jadi Panutan Pemain Muda

RI Desak Semua Pihak di Myanmar Tahan Diri, Selesaikan Masalah Lewat Dialog


Sementara itu, militer Myanmar sendiri telah mengkonfirmasi melakukan kudeta. Militer telah menunjuk seorang jenderal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Presiden dan mengumumkan keadaan darurat hingga 1 tahun.

Belum jelas siapa sosok jenderal yang ditunjuk sebagai Plt Presiden. Dalam pengumumannya militer mengatakan deklarasi keadaan darurat diperlukan untuk menjaga "stabilitas" negara. Militer juga menuduh komisi pemilihan umum negara gagal menangani "kecurangan besar" dalam pemilu November 2020 lalu.

Partainya Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang berkuasa, menang telak dalam pemilu November tahun lalu. Namun, kubu militer tidak mengakuinya dan menuduh pemilu dicurangi.

Baca Juga: Kunjungan Wisman Anjlok 75,03% di 2020, Tantangan Masih Berat di 2021
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
Ribuan Orang Turun ke...
Ribuan Orang Turun ke Jalan-Jalan di AS Protes Kebijakan Trump, Suarakan Dukungan untuk Palestina
Perempuan Ini Melahirkan...
Perempuan Ini Melahirkan di Pinggir Jalan lalu Telantarkan Bayi hingga Tewas demi Pesta
Rekomendasi
Viral! Pernikahan Mewah...
Viral! Pernikahan Mewah bak Anak Sultan di Bangkalan Madura, Pengantin Dikalungi Uang Dolar dan Euro
Eks Penyidik KPK Anggap...
Eks Penyidik KPK Anggap Febri Diansyah Tak Bisa Dampingi Hasto di Persidangan
Kerusahan Antarpeguruan...
Kerusahan Antarpeguruan Silat Pecah, Magetan Mencekam
Berita Terkini
Rusia Klaim Diserang...
Rusia Klaim Diserang Ukraina Lebih dari 1.300 Kali selama Gencatan Senjata Paskah
21 menit yang lalu
2 Jet Tempur Inggris...
2 Jet Tempur Inggris Cegat Sepasang Pesawat Rusia di Dekat Negara NATO
34 menit yang lalu
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
4 jam yang lalu
Terungkap, China Uji...
Terungkap, China Uji Bom Hidrogen Non-Nuklir yang Picu Reaksi Berantai Kimia Dahsyat
4 jam yang lalu
Rusia Pukul Mundur Serangan...
Rusia Pukul Mundur Serangan Ukraina di Tengah Gencatan Senjata Paskah
5 jam yang lalu
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
6 jam yang lalu
Infografis
Paus Fransiskus Desak...
Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved