Taktik Mengerikan Jenderal Iran untuk Orang Israel: 'Jangan Buru-buru Dibinasakan!'
loading...
A
A
A
TEHERAN - Dua jenderal Iran menanggapi retorika perang oleh pejabat Israel yang mengancam serangan militer di situs nuklir Iran. Salah satu dari mereka menginginkan orang-orang menderita kesakitan dengan tidak terburu-buru dibinasakan.
Brigadir Jenderal Hossein Dehqan—penasihat militer untuk Pemimpin Revolusi Islam dan mantan menteri pertahanan—meremehkan ancaman Israel terhadap Iran dengan mengatakan Israel tidak berani menembakkan satu peluru pun ke Iran.
"Mereka bahkan tidak berani menembakkan peluru ke Iran yang terkasih," tulis Jenderal Dehqan di Twitter seperti dilansir .
Baca Juga: Ryan Garcia Nggak Punya Malu Meng-KO Manny Pacquiao
"Doktrin Iran bersifat defensif tetapi didasarkan pada hukuman berat bagi para penyerang. Jangan terburu-buru untuk membinasakan!," ancam Dehqan untuk orang-orang Israel, seperti dikutip Tehran Times, Jumat (29/1/2021).
Juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, sebelumnya juga mengabaikan ancaman pejabat militer Israel terhadap Iran. "Ancaman Kepala Staf tentara rezim Zionis memiliki aspek perang psikologis, dan jika itu benar, itu benar-benar ilusi," katanya.
“Mereka tidak menyadari kemampuan Republik Islam. Kemampuannya belum terungkap dan sebagian terungkap dalam latihan baru-baru ini," kata Shekarchi.
Baca Juga: Lima Pesepak Bola Muslim yang Bangun Masjid
Lebih lanjut, dia meyakini keruntuhan Israel dalam waktu dekat. "Rezim Zionis tidak boleh memikirkan apa pun selain keruntuhannya dan tidak boleh membicarakan rencananya untuk masa depan," paparnya.
Pekan lalu, Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan militer Israel memperbarui rencana operasionalnya melawan Iran dan bahwa setiap langkah Amerika Serikat kembali ke kesepakatan nuklir 2015 dengan Teheran akan menjadi langkah salah.
“Berdasarkan analisis fundamental ini, saya telah menginstruksikan kepada Pasukan Pertahanan Israel untuk menyiapkan sejumlah rencana operasional, selain yang sudah ada,” katanya. Namun demikian, ia mengumumkan bahwa adalah tanggung jawab pimpinan politik untuk memutuskan pelaksanaan rencana militer.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
Brigadir Jenderal Hossein Dehqan—penasihat militer untuk Pemimpin Revolusi Islam dan mantan menteri pertahanan—meremehkan ancaman Israel terhadap Iran dengan mengatakan Israel tidak berani menembakkan satu peluru pun ke Iran.
"Mereka bahkan tidak berani menembakkan peluru ke Iran yang terkasih," tulis Jenderal Dehqan di Twitter seperti dilansir .
Baca Juga: Ryan Garcia Nggak Punya Malu Meng-KO Manny Pacquiao
"Doktrin Iran bersifat defensif tetapi didasarkan pada hukuman berat bagi para penyerang. Jangan terburu-buru untuk membinasakan!," ancam Dehqan untuk orang-orang Israel, seperti dikutip Tehran Times, Jumat (29/1/2021).
Juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, sebelumnya juga mengabaikan ancaman pejabat militer Israel terhadap Iran. "Ancaman Kepala Staf tentara rezim Zionis memiliki aspek perang psikologis, dan jika itu benar, itu benar-benar ilusi," katanya.
“Mereka tidak menyadari kemampuan Republik Islam. Kemampuannya belum terungkap dan sebagian terungkap dalam latihan baru-baru ini," kata Shekarchi.
Baca Juga: Lima Pesepak Bola Muslim yang Bangun Masjid
Lebih lanjut, dia meyakini keruntuhan Israel dalam waktu dekat. "Rezim Zionis tidak boleh memikirkan apa pun selain keruntuhannya dan tidak boleh membicarakan rencananya untuk masa depan," paparnya.
Pekan lalu, Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan militer Israel memperbarui rencana operasionalnya melawan Iran dan bahwa setiap langkah Amerika Serikat kembali ke kesepakatan nuklir 2015 dengan Teheran akan menjadi langkah salah.
“Berdasarkan analisis fundamental ini, saya telah menginstruksikan kepada Pasukan Pertahanan Israel untuk menyiapkan sejumlah rencana operasional, selain yang sudah ada,” katanya. Namun demikian, ia mengumumkan bahwa adalah tanggung jawab pimpinan politik untuk memutuskan pelaksanaan rencana militer.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
(min)