Kasus COVID-19 Global Tembus 100 Juta, Dunia Kekurangan Vaksin
loading...
A
A
A
Di India, negara dengan jumlah kasus tertinggi kedua, infeksi menurun, dengan rata-rata hampir 13.700 infeksi baru dilaporkan setiap hari, sekitar 15% dari puncaknya.
Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengatakan pada Jumat India sepenuhnya bergantung pada pasokan vaksin virus corona karena negara terpadat kedua di dunia menyuntik lebih dari 1 juta orang dalam waktu sepekan sejak memulai kampanye vaksinasi.
China menghadapi gelombang kasus lokal terburuk sejak Maret tahun lalu. China baru-baru ini menandai peringatan pertama penguncian virus corona pertama di dunia di pusat kota Wuhan.
Ketika negara-negara yang lebih kaya berpacu dengan kampanye vaksinasi massal, Afrika masih berjuang mendapatkan pasokan karena bergulat dengan kekhawatiran tentang varian virus yang lebih menular yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan dan Inggris.
Menurut penghitungan Reuters, negara-negara Afrika memiliki hampir 3,5 juta kasus dan lebih dari 85.000 kematian.
Varian baru Afrika Selatan, juga dikenal sebagai 501Y.V2, disebut 50% lebih menular dan telah terdeteksi di setidaknya 20 negara.
Presiden AS Joe Biden akan memberlakukan larangan bagi sebagian besar warga negara non-AS yang memasuki AS yang baru berada di Afrika Selatan mulai Sabtu. Langkah ini untuk menahan penyebaran varian baru COVID-19 dari Afrika Selatan.
Australia dan Selandia Baru bernasib lebih baik daripada kebanyakan negara maju lainnya selama pandemi melalui penutupan perbatasan yang cepat, penguncian, karantina hotel yang ketat untuk pelancong dan tes yang luas serta jarak sosial.
"Kami mengendalikan virus di sini di Australia, tetapi kami ingin meluncurkan vaksin itu," papar Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengatakan pada Jumat India sepenuhnya bergantung pada pasokan vaksin virus corona karena negara terpadat kedua di dunia menyuntik lebih dari 1 juta orang dalam waktu sepekan sejak memulai kampanye vaksinasi.
China menghadapi gelombang kasus lokal terburuk sejak Maret tahun lalu. China baru-baru ini menandai peringatan pertama penguncian virus corona pertama di dunia di pusat kota Wuhan.
Ketika negara-negara yang lebih kaya berpacu dengan kampanye vaksinasi massal, Afrika masih berjuang mendapatkan pasokan karena bergulat dengan kekhawatiran tentang varian virus yang lebih menular yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan dan Inggris.
Menurut penghitungan Reuters, negara-negara Afrika memiliki hampir 3,5 juta kasus dan lebih dari 85.000 kematian.
Varian baru Afrika Selatan, juga dikenal sebagai 501Y.V2, disebut 50% lebih menular dan telah terdeteksi di setidaknya 20 negara.
Presiden AS Joe Biden akan memberlakukan larangan bagi sebagian besar warga negara non-AS yang memasuki AS yang baru berada di Afrika Selatan mulai Sabtu. Langkah ini untuk menahan penyebaran varian baru COVID-19 dari Afrika Selatan.
Australia dan Selandia Baru bernasib lebih baik daripada kebanyakan negara maju lainnya selama pandemi melalui penutupan perbatasan yang cepat, penguncian, karantina hotel yang ketat untuk pelancong dan tes yang luas serta jarak sosial.
"Kami mengendalikan virus di sini di Australia, tetapi kami ingin meluncurkan vaksin itu," papar Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(sya)