Pakar Nilai Keputusan Trump Tidak Beri Pengampunan Kepada Dirinya sebagai Langkah Tepat

Minggu, 24 Januari 2021 - 23:58 WIB
loading...
Pakar Nilai Keputusan...
Mantan Presiden AS Donald Trump. FOTO/Reuters
A A A
WASHINGTON - Donald Trump mengeluarkan daftar pengampunan di jam-jam terakhirnya sebagai presiden Amerika Serikat (AS). Tetapi, dia tidak memasukkan dirinya dirinya sendiri, anak-anaknya, atau pengacara pribadinya, Rudy Giuliani ke dalam daftar tersebut.

Sempat beredar kabar bahwa Trump ingin memberikan pengampunan kepada dirinya sendiri, untuk mencegahnya menghadapi tuntutan hukum. Pengampunan presiden memang bisa mencapai banyak hal. Mereka dapat menghentikan penuntutan oleh Departemen Kehakiman AS, sebuah badan federal di negara tersebut.



Namun, penyelidikan yang dibawa oleh jaksa penuntut tingkat negara bagian, seperti penyelidikan kriminal Jaksa Wilayah Manhattan, Cyrus Vance, mengarah pada apakah bisnis Trump yang terlibat dalam penipuan, masih akan aktif.

Daniel R. Alonso, seorang pengacara di firma Buckley dan mantan wakil Vance di Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan, menuturkan keputusan Trump untuk tidak memberikan pengampunan kepada dirinya sendiri adalah langkah tepat, karena pengampunan diri hanya akan meningkatkan seruan untuk menuntut Trump di tingkat negara bagian.



Hal senada juga diungkapkan Jessica Levinson, seorang profesor di Loyola Law School di Los Angeles. "Itu (pengampunan) juga bisa memicu upaya untuk meminta pertanggungjawaban Trump melalui tuntutan hukum perdata yang diajukan oleh penggugat swasta, seperti anggota keluarga dari orang-orang yang tewas selama penyerbuan Capitol 6 Januari oleh pengikutnya," ucap Jessica, seperti dilansir Al Arabiya.

"Dengan pengampunan, setidaknya muncul lapisan pengakuan bersalah. Di satu sisi, saya pikir memaafkan dirinya sendiri dan keluarganya hampir seperti tantangan dan akan mempercepat litigasi dan penyelidikan," sambungnya.



Ada juga keraguan yang cukup besar di antara para ahli tentang apakah pengampunan diri akan bertahan di pengadilan. Banyak ahli mengatakan itu melanggar prinsip dasar bahwa tidak ada orang yang boleh menjadi hakim dalam kasusnya sendiri.

Tapi, menurut Alonso, Trump bisa saja sudah memberikan pengampunan kepada dirinya secara diam-diam. Karena, secara hukum, hal itu diperkenankan.

"Pengampunan biasanya dipublikasikan. Tetapi Konstitusi tidak mensyaratkan ini dan Trump dapat secara diam-diam mengeluarkan pengampunan dini kepada anggota keluarga dan rekan, atau bahkan dirinya sendiri." ujarnya.



"Undang-undang Pencatatan Presiden membutuhkan dokumentasi keputusan presiden, tetapi undang-undang tidak memiliki mekanisme untuk menegakkannya," papar Alonso.

Pengampunan rahasia mungkin hanya diketahui publik jika penerima akhirnya dituduh melakukan kejahatan federal dan meminta pengampunan tersebut sebagai pembelaan.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
Kronologi Kapal Induk...
Kronologi Kapal Induk AS Mengelak dari Serangan Houthi Bikin Jet Tempur F/A-18 Jatuh ke Laut
Elon Musk: Drone Murah...
Elon Musk: Drone Murah China Bisa Hancurkan Jet Tempur Siluman F-35 AS dalam Hitungan Detik
Jatuh dari Kapal Induk...
Jatuh dari Kapal Induk Nuklir, Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Akibat Ulah Trump, Rakyat...
Akibat Ulah Trump, Rakyat AS Kini Bergantung pada Paylater untuk Belanja Sembako
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Profil Hussein Al Sheikh,...
Profil Hussein Al Sheikh, Calon Kuat Pengganti Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Rekomendasi
UTBK 2025 Diwarnai Kecurangan,...
UTBK 2025 Diwarnai Kecurangan, Panitia Temukan 10 Joki Lintas Provinsi
Lawan Robot Humanoid...
Lawan Robot Humanoid Tesla, OMODA dan JAECOO Luncurkan AiMOGA
Kebab Turki Baba Rafi...
Kebab Turki Baba Rafi Raih Top Penjualan Nomor 1 di Jawa Timur
Berita Terkini
Iran Ancam Netanyahu:...
Iran Ancam Netanyahu: Setiap Aksi Permusuhan akan Dibalas dengan Respons Menghancurkan
37 menit yang lalu
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
1 jam yang lalu
Pemukim Israel Bangun...
Pemukim Israel Bangun Jalan Baru saat Tentara Curi Uang di Rumah-rumah Warga Palestina
2 jam yang lalu
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
2 jam yang lalu
3 Negara yang Memperebutkan...
3 Negara yang Memperebutkan Kashmir, Siapa yang Berhak?
3 jam yang lalu
Siapa Sayyid Theyazin?...
Siapa Sayyid Theyazin? Putra Mahkota Oman yang Menikah dalam Upacara Tertutup
4 jam yang lalu
Infografis
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Vladimir Putin, Ada Apa?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved