Ini 3 Hal yang Diharapkan RI dari Pemerintahan Baru AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menuturkan, setidaknya ada tiga hal yang diharapkan Indonesia dari pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) dibawah kepemimpinan Joe Biden. Salah satunya adalah AS kembali ke jalur multilateral.
Retno menuturkan, dunia saat ini membutuhkan membutuhkan spirit kolaborasi dan kepemimpinan global yang lebih kuat untuk mewujudkan dunia yang lebih baik. Dunia juga, ungkapnya, memerlukan multilateralisme yang kuat dan adil dan terkait dengan hal ini, komitmen, dan kontribusi AS sangat diperlukan. "Setidaknya terdapat tiga hal yang diharapkan dari AS untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Pertama, komitmen AS dalam upaya mitigasi pandemi melalui kerja sama multilateral," ujarnya pada Kamis (21/1/2021). Dia mengatakan, semua negara di dunia diharapkan menjadi bagian dari solusi. Menurut Retno, surutnya multilateralisme akan memunculkan tindakan unilateralisme yang sangat merugikan negara lain terutama negara berkembang.
"Indonesia mengharapkan kepemimpinan AS untuk memperkuat multilateralisme, termasuk menjadikan PBB lebih responsif dan efektif dan memperkuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah tantangan pandemi yang luar biasa ini," ungkapnya
Hal kedua adalah komitmen AS terhadap pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di dunia dan kawasan.Retno menuturkan, ditengah semakin rentannya perdamaian dan stabilitas dunia termasuk akibat semakin meningkatnya rivalitas, Indonesia mengharapkan AS dapat menjadi motor terciptanya dunia yang lebih aman, damai dan stabil.
Menurutnya, tindakan dan solusi unilateral yang tidak sejalan dengan hukum internasional harus dihindari. Penyelesaian konflik secara damai harus senantiasa dikedepankan.
Indonesia, ujar Retno, mengharapkan kontribusi positif Amerika terhadap penyelesaian isu Palestina-Israel yang berkeadilan sesuai dengan berbagai Resolusi PBB maupun parameter internasional yang disepakati termasuk Solusi Dua Negara.
"Indonesia juga siap bekerja sama dengan Amerika untuk mendukung proses perdamaian yang lestari dan inklusif di Afghanistan termasuk berlanjutnya peran Perempuan dalam proses perdamaian dan pembangunan di Afghanistan," ungkapnya.
"Di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya, Indonesia mengharapkan Penting bagi AS untuk meningkatkan kemitraan strategis dengan ASEAN dan memperkuat sentralitas ASEAN.Kawasan ini, termasuk Laut China Selatan, akan tetap stabil dan damai jika semua negara menghormati hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982," sambungnya.
Hal ketiga adalah, pembangunan tatanan ekonomi dunia yang kokoh dan berkelanjutan.Di mana, dia menyebut, tantangan pemulihan ekonomi paska pandemi menjadi tantangan semua negara dunia dan kepemimpinan AS sangat diharapkan dalam upaya pemulihan ekonomi dunia.
"Indonesia mengharapkan Amerika dapat menjadi bagian dari upaya mendorong sistem perdagangan dunia yang terbuka, berkeadilan dan saling menguntungkan.Indonesia juga mengharapkan perhatian AS terhadap ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan akan semakin besar di bawah pemerintahan baru AS ini termasuk komitmen AS dalam pemenuhan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030," tukasnya.
Retno menuturkan, dunia saat ini membutuhkan membutuhkan spirit kolaborasi dan kepemimpinan global yang lebih kuat untuk mewujudkan dunia yang lebih baik. Dunia juga, ungkapnya, memerlukan multilateralisme yang kuat dan adil dan terkait dengan hal ini, komitmen, dan kontribusi AS sangat diperlukan. "Setidaknya terdapat tiga hal yang diharapkan dari AS untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Pertama, komitmen AS dalam upaya mitigasi pandemi melalui kerja sama multilateral," ujarnya pada Kamis (21/1/2021). Dia mengatakan, semua negara di dunia diharapkan menjadi bagian dari solusi. Menurut Retno, surutnya multilateralisme akan memunculkan tindakan unilateralisme yang sangat merugikan negara lain terutama negara berkembang.
"Indonesia mengharapkan kepemimpinan AS untuk memperkuat multilateralisme, termasuk menjadikan PBB lebih responsif dan efektif dan memperkuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah tantangan pandemi yang luar biasa ini," ungkapnya
Hal kedua adalah komitmen AS terhadap pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di dunia dan kawasan.Retno menuturkan, ditengah semakin rentannya perdamaian dan stabilitas dunia termasuk akibat semakin meningkatnya rivalitas, Indonesia mengharapkan AS dapat menjadi motor terciptanya dunia yang lebih aman, damai dan stabil.
Menurutnya, tindakan dan solusi unilateral yang tidak sejalan dengan hukum internasional harus dihindari. Penyelesaian konflik secara damai harus senantiasa dikedepankan.
Indonesia, ujar Retno, mengharapkan kontribusi positif Amerika terhadap penyelesaian isu Palestina-Israel yang berkeadilan sesuai dengan berbagai Resolusi PBB maupun parameter internasional yang disepakati termasuk Solusi Dua Negara.
"Indonesia juga siap bekerja sama dengan Amerika untuk mendukung proses perdamaian yang lestari dan inklusif di Afghanistan termasuk berlanjutnya peran Perempuan dalam proses perdamaian dan pembangunan di Afghanistan," ungkapnya.
"Di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya, Indonesia mengharapkan Penting bagi AS untuk meningkatkan kemitraan strategis dengan ASEAN dan memperkuat sentralitas ASEAN.Kawasan ini, termasuk Laut China Selatan, akan tetap stabil dan damai jika semua negara menghormati hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982," sambungnya.
Hal ketiga adalah, pembangunan tatanan ekonomi dunia yang kokoh dan berkelanjutan.Di mana, dia menyebut, tantangan pemulihan ekonomi paska pandemi menjadi tantangan semua negara dunia dan kepemimpinan AS sangat diharapkan dalam upaya pemulihan ekonomi dunia.
"Indonesia mengharapkan Amerika dapat menjadi bagian dari upaya mendorong sistem perdagangan dunia yang terbuka, berkeadilan dan saling menguntungkan.Indonesia juga mengharapkan perhatian AS terhadap ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan akan semakin besar di bawah pemerintahan baru AS ini termasuk komitmen AS dalam pemenuhan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030," tukasnya.
(esn)