Tebar Ancaman, Dua Anggota Garda Nasional Dicopot Jelang Pelantikan Biden
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Setidaknya 12 anggota Garda Nasional telah dicopot dari tugas terkait pelantikan Presiden terpilih Joe Biden , dua di antaranya karena mengekspresikan sentimen anti-pemerintah.
Pejabat Pentagon mengatakan dua dari mereka dicopot karena membuat postingan di media sosial mengancam pejabat politik. Mereka menolak untuk merinci sifat sebenarnya dari ancaman tersebut.
"Saya harus memberitahukan bahwa mereka tidak pantas," kata Jenderal Daniel R. Hokanson, kepala Biro Garda Nasional, kepada wartawan selama konferensi telepon seperti dikutip dari New York Times, Rabu (20/1/2021).
Dua pejabat menggambarkan ancaman itu bersifat luas, tidak spesifik ditujukan kepada Joe Biden atau Wakil Presiden terpilih Kamala Harris , namun lebih kepada anggota parlemen secara keseluruhan. Salah satu anggota Garda Nasional yang dicopot, kata para pejabat, menyatakan dukungannya untuk Presiden Trump selain membuat komentar yang mengancam.
Jenderal Hokanson mengatakan bahwa satu kasus dilaporkan oleh rantai komando anggota dinas dan yang lainnya ditandai melalui pengaduan ke hotline.
Jenderal Hokanson mencatat bahwa pihak berwenang tidak mengambil risiko satu hari sebelum pelantikan dan karena para penyelidik telah menyatakan keprihatinan bahwa beberapa ekstremis mungkin mencoba menyamar sebagai anggota Garda Nasional dengan mengenakan seragam militer.
“Saat ini kami tidak punya waktu untuk menghabiskan setiap informasi,” katanya.
"Tapi ada cukup informasi bagi kita untuk memutuskan untuk mengeluarkan mereka dari Capitol," imbuhnya.
Pejabat Pentagon mengatakan dua dari mereka dicopot karena membuat postingan di media sosial mengancam pejabat politik. Mereka menolak untuk merinci sifat sebenarnya dari ancaman tersebut.
"Saya harus memberitahukan bahwa mereka tidak pantas," kata Jenderal Daniel R. Hokanson, kepala Biro Garda Nasional, kepada wartawan selama konferensi telepon seperti dikutip dari New York Times, Rabu (20/1/2021).
Dua pejabat menggambarkan ancaman itu bersifat luas, tidak spesifik ditujukan kepada Joe Biden atau Wakil Presiden terpilih Kamala Harris , namun lebih kepada anggota parlemen secara keseluruhan. Salah satu anggota Garda Nasional yang dicopot, kata para pejabat, menyatakan dukungannya untuk Presiden Trump selain membuat komentar yang mengancam.
Jenderal Hokanson mengatakan bahwa satu kasus dilaporkan oleh rantai komando anggota dinas dan yang lainnya ditandai melalui pengaduan ke hotline.
Jenderal Hokanson mencatat bahwa pihak berwenang tidak mengambil risiko satu hari sebelum pelantikan dan karena para penyelidik telah menyatakan keprihatinan bahwa beberapa ekstremis mungkin mencoba menyamar sebagai anggota Garda Nasional dengan mengenakan seragam militer.
“Saat ini kami tidak punya waktu untuk menghabiskan setiap informasi,” katanya.
"Tapi ada cukup informasi bagi kita untuk memutuskan untuk mengeluarkan mereka dari Capitol," imbuhnya.