Mencekam, 50 Ibu Kota Negara Bagian AS Bersiap Hadapi Protes Bersenjata

Minggu, 17 Januari 2021 - 06:06 WIB
loading...
A A A


Ketegangan ini setelah serangan mematikan 6 Januari di US Capitol, Washington, oleh campuran para ekstremis dan pendukung Trump.

Petugas penegak hukum telah waspada sejak Minggu (17/1), ketika gerakan anti-pemerintah "boogaloo" telah berencana mengadakan demonstrasi di 50 negara bagian.

Di Michigan, pagar didirikan di sekitar gedung Capitol di Lansing dan pasukan dikerahkan dari seluruh negara bagian untuk meningkatkan keamanan.

Namun badan legislatif membatalkan pertemuan pekan depan, dengan alasan kekhawatiran atas ancaman yang kredibel.

"Kami siap untuk yang terburuk tetapi kami tetap berharap bahwa mereka yang memilih berdemonstrasi di Capitol melakukannya dengan damai," papar Direktur Kepolisian Negara Bagian Michigan Joe Gasper.

Persepsi bahwa penyerbuan 6 Januari itu berhasil dapat menguatkan para ekstremis domestik yang dimotivasi keluhan anti-pemerintah, ras dan partisan.

“Hal itu mendorong mereka melakukan kekerasan lebih lanjut,” papar laporan buletin intelijen pemerintah tertanggal Rabu yang pertama kali dilaporkan Yahoo News.

Joint Intelligence Bulletin yang diproduksi FBI, Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Pusat Kontra Terorisme Nasional, lebih lanjut memperingatkan, "Narasi palsu tentang kecurangan pemilu akan menjadi katalis berkelanjutan bagi kelompok ekstremis.”

Ribuan pasukan Garda Nasional bersenjata kini turun ke jalanan di Washington dalam unjuk kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di US Capitol.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
34 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Rusia Sekarang Dapat...
Rusia Sekarang Dapat Menyerang 3 Ibu Kota Sekutu NATO
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved