Putri Rafsanjani: Intervensi Iran di Suriah Tewaskan 500.000 Orang

Senin, 11 Januari 2021 - 22:01 WIB
loading...
Putri Rafsanjani: Intervensi Iran di Suriah Tewaskan 500.000 Orang
Faezeh Hashemi Rafsanjani, putri mendiang mantan presiden Iran Hojatoleslam Akbar Hashemi Rafsanjani. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Faezeh Hashemi Rafsanjani, putri mendiang mantan presiden Iran Hojatoleslam Akbar Hashemi Rafsanjani, mengkritik intervansi negaranya di Suriah yang menurutnya menewaskan 500.000 warga Suriah.

Dalam wawancara dengan Iranian Ensaf News, Faezeh menjelaskan ayahnya, yang merupakan presiden Iran dari 1989 hingga 1997, telah menentang intervensi Iran di Suriah dan memberi tahu mantan komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani, tentang keberatannya.

"Soleimani berkonsultasi dengan ayah saya sebelum dia pergi ke Suriah, dan ayah saya mengatakan kepadanya untuk tidak pergi ke sana," ujar Faezeh.

Dia menambahkan, "Pada peringatan kematian Soleimani, kita tidak mendengar siapa pun berbicara tentang apa yang dia lakukan. Ayah saya telah memiliki pandangan ke depan ketika dia mengatakan kepadanya untuk tidak pergi ke Suriah dan dia benar." (Baca Juga: Iran akan Usir Pengawas Nuklir PBB Hingga Sanksi Dicabut)

"Sebagai hasil dari bantuan kita kepada (Presiden Suriah) Bashar Al-Assad, setidaknya 500.000 orang telah terbunuh, baik dengan bahan kimia maupun senjata lainnya. Ini salah," ujar dia. (Lihat Infografis: Deretan Tragedi Kecelakaan Pesawat Paling Mengerikan)

Faezeh juga mengkritik kebijakan Iran di kawasan itu. (Lihat Video: PPKM Berlaku Hari Ini, Suasana di Stasiun Pasar Senen Sepi)

Menurut dia, langkah Iran itu menyebabkan Teheran kehilangan teman-temannya dan mengubah pendukungnya menjadi pengkritik serta membuat para pengkritik menjadi lawan.



Dukungan Iran dan Rusia terhadap Assad membuat rezim Suriah dapat merebut kembali banyak wilayah yang sebelumnya dikotrol oleh kelompok oposisi.

Di sisi lain, Turki mendukung kelompok oposisi di Suriah. Saat ini Turki membentuk zona penyangga di sepanjang perbatasan negaranya dengan Suriah untuk memulangkan kembali para pengungsi Suriah.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1142 seconds (0.1#10.140)