Iran Mengaku Tangkap Dua WNI ABK di Kapal Korsel

Jum'at, 08 Januari 2021 - 00:59 WIB
loading...
Iran Mengaku Tangkap Dua WNI ABK di Kapal Korsel
KBRI Teheran mengatakan telah mendapatkan konfirmasi bahwa dua orang WNI, kapal Korea Selatan (Korsel) yang disita, ditangkap oleh otoritas Iran. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Teheran, Iran mengatakan telah mendapatkan konfirmasi bahwa dua orang warga negara Indonesia (WNI) ditangkap oleh otoritas Iran. Kedua WNI tersebut adalah anak buah kapal (ABK) dari kapal Korea Selatan (Korsel) yang disita oleh Iran.

"Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran memberikan klarifikasi terkait penangkapan dua orang WNI ABK Hankook Chemi, kapal berbendera Korsel yang ditahan oleh otoritas Iran sejak 4 Januari 2020 di perairan Bandar Abbas," kata KBRI Teheran.

KBRI Teheran, dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Jumat (8/1/2021), menuturkan bahwa kedua WNI ABK tersebut adalah Aji Winursito dan Muhamad Amin, dan dipastikan kondisi keduanya dalam keadaan baik dan sehat.

"KBRI Tehran akan terus kawal proses penanganan kasusnya serta pastikan hak-hak kedua WNI ABK tersebut dapat terpenuhi dengan baik," sambungnya. ( Baca juga: Iran Sita Kapal Tanker Berbendera Korsel, Seoul Tuntut Pembebasan )

Penyitaan kapal tanker MT Hankuk Chemi dan 20 awaknya di dekat Selat Hormuz dilihat sebagai upaya Teheran menegaskan tuntutannya, hanya dua pekan sebelum Presiden terpilih Joe Biden menjabat di Amerika Serikat (AS). Iran ingin Biden mencabut sanksi yang dijatuhkan Donald Trump.

Sementara itu, sebelumnyaIranmembantah tuduhan telah menggunakan kapal tankerKorseldan awaknya sebagai sandera. ( Baca juga: Iran Sangkal Tuduhan Menyita Kapal Korsel dan Menyandera Awaknya )

Bantahan itu diungkapkan sehari setelah menahan kapal tanker di Teluk sambil mendesak Seoul melepaskan dana USD7 miliar yang dibekukan karena sanksi AS.

"Kami sudah terbiasa dengan tuduhan seperti itu. Tapi jika ada penyanderaan, itu adalah pemerintah Korea yang menahan USD7 miliar yang menjadi milik kami, sandera dengan alasan yang tidak berdasar," ucap juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1366 seconds (0.1#10.140)