Taiwan Pegang Kunci, Siap Luncurkan Teknologi Era Digital Masa Depan
loading...
A
A
A
TAIPEI - Taiwan , negara kepulauan maritim dengan populasi hanya 24 juta jiwa, memiliki posisi unik dan penting dalam posisi geo-strategis Asia Timur dan Pasifik Barat.
"Sebuah kapal induk yang tidak dapat tenggelam" (an unsinkable aircraft carrier) adalah ungkapan terhadap posisi strategis Taiwan oleh MacArthur, jenderal terkenal era Perang Dunia II.
Taiwan pada abad ke-21 juga berada di posisi pusat strategi ekonomi industri semikonduktor global.
"Posisi strategis ekonomi" yang unik ini sangat penting bagi Taiwan dan keamanan global. Oleh karena itu, akademisi Amerika Craig Addison menyebut Taiwan sebagai "Silicon Shield", kekuatan semikonduktornya cukup untuk mempengaruhi perkembangan teknologi global.
Taiwan terletak di tengah antara Asia Timur dan Pasifik Barat sebagai "rantai pulau pertama", dan merupakan perisai pelindung untuk semua pulau bebas kawasan Amerika dan kawasan Asia-Pasifik. (Baca Juga: Kim Jong-un Akui Rencana Ekonominya Gagal di Hampir Semua Sektor)
Taiwan menempati posisi kunci di seberang Laut China Timur dan Laut China Selatan, dan jarak garis lurus terpendek dari China hanya 130 kilometer. (Lihat Infografis: Ini Negara yang Mengembangkan Drone Bawah Laut Selain China)
Seiring kekuatan ekonomi dan militer China yang semakin kuat, ketergantungannya pada energi meningkat pesat. 85% minyak mentah dan gas alam cair China diangkut melalui Laut China Selatan. (Lihat Video: Pesan Tak Biasa Chacha Eks Trio Macan Sebelum Meninggal Dunia)
Untuk memastikan keamanan transportasi energi, mereka harus dapat mengontrol wilayah laut terkait. Dan taiwan memegang peranan penting untuk mengontrol wilayah laut ini secara efektif.
Taiwan menghadap langsung ke Samudera Pasifik, jika China bisa mengerahkan kekuatan militer di Taiwan, maka akan bisa menguasai Samudera Pasifik yang akan sangat mengancam pengaruh regional AS.
Jepang juga akan menjadi genting dan berdampak besar pada negara-negara Asia Tenggara. Oleh karena itu, posisi strategis Taiwan dan Laut China Selatan sama pentingnya, dan mereka memainkan peran kunci dalam mencegah China memproyeksikan kekuatan militer di lautan.
"Sebuah kapal induk yang tidak dapat tenggelam" (an unsinkable aircraft carrier) adalah ungkapan terhadap posisi strategis Taiwan oleh MacArthur, jenderal terkenal era Perang Dunia II.
Taiwan pada abad ke-21 juga berada di posisi pusat strategi ekonomi industri semikonduktor global.
"Posisi strategis ekonomi" yang unik ini sangat penting bagi Taiwan dan keamanan global. Oleh karena itu, akademisi Amerika Craig Addison menyebut Taiwan sebagai "Silicon Shield", kekuatan semikonduktornya cukup untuk mempengaruhi perkembangan teknologi global.
Taiwan terletak di tengah antara Asia Timur dan Pasifik Barat sebagai "rantai pulau pertama", dan merupakan perisai pelindung untuk semua pulau bebas kawasan Amerika dan kawasan Asia-Pasifik. (Baca Juga: Kim Jong-un Akui Rencana Ekonominya Gagal di Hampir Semua Sektor)
Taiwan menempati posisi kunci di seberang Laut China Timur dan Laut China Selatan, dan jarak garis lurus terpendek dari China hanya 130 kilometer. (Lihat Infografis: Ini Negara yang Mengembangkan Drone Bawah Laut Selain China)
Seiring kekuatan ekonomi dan militer China yang semakin kuat, ketergantungannya pada energi meningkat pesat. 85% minyak mentah dan gas alam cair China diangkut melalui Laut China Selatan. (Lihat Video: Pesan Tak Biasa Chacha Eks Trio Macan Sebelum Meninggal Dunia)
Untuk memastikan keamanan transportasi energi, mereka harus dapat mengontrol wilayah laut terkait. Dan taiwan memegang peranan penting untuk mengontrol wilayah laut ini secara efektif.
Taiwan menghadap langsung ke Samudera Pasifik, jika China bisa mengerahkan kekuatan militer di Taiwan, maka akan bisa menguasai Samudera Pasifik yang akan sangat mengancam pengaruh regional AS.
Jepang juga akan menjadi genting dan berdampak besar pada negara-negara Asia Tenggara. Oleh karena itu, posisi strategis Taiwan dan Laut China Selatan sama pentingnya, dan mereka memainkan peran kunci dalam mencegah China memproyeksikan kekuatan militer di lautan.