Horor, Ratusan Burung Mati Berjatuhan dari Langit Roma pada Malam Tahun Baru

Minggu, 03 Januari 2021 - 00:00 WIB
loading...
Horor, Ratusan Burung Mati Berjatuhan dari Langit Roma pada Malam Tahun Baru
Ratusan burung mati berjatuhan dari langit Roma, Italia, pada Malam Tahun Baru. Foto/Twitter @OIPAInternation
A A A
ROMA - Ratusan burung mati berjatuhan dari langit di Roma, Italia, pada Malam Tahun Baru . Pemandangan horor itu terjadi setelah banyak orang menyalakan kembang api di Ibu Kota Italia tersebut pada Kamis malam.

Kelompok pembela hak-hak satwa menyebutnya sebagai pembantaian. Rekaman video yang diambil dari jalan di dekat stasiun kereta api utama Roma menunjukkan banyak burung—kebanyakan burung jalak—berserakan tak bernyawa di tanah. (Baca: Balas Suami Selingkuh, Wanita Ini Tiduri 100 Pria yang Menikah )

Penyebab kematian ratusan burung itu belum jelas, tetapi Organisasi Internasional untuk Perlindungan Hewan (OIPA) mengatakan hal itu terkait dengan petasan dan kembang api yang sangat keras di lingkungan rindang yang digunakan banyak burung untuk bersarang.

"Bisa jadi mereka mati karena ketakutan. Mereka bisa terbang bersama dan saling bertabrakan, atau menabrak jendela atau kabel listrik. Jangan lupa mereka juga bisa mati karena serangan jantung," kata juru bicara OIPA, Loredana Diglio, seperti dikutip Eruonews, Sabtu (2/1/2021).

Diglio mengatakan pertunjukan kembang api setiap tahun menyebabkan kesusahan dan cedera pada hewan liar dan domestik. Konsentrasi kematian burung yang tidak biasa terjadi meskipun kota Roma melarang pertunjukan kembang api pribadi, yang secara luas diabaikan.

Kota ini sebenarnya juga memberlakukan jam malam pukul 22.00 karena pembatasan untuk mencegah penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. (Baca juga: Drone Selam China Berkeliaran di Perairan Indonesia Patut Dicurigai )

Cabang OIPA Italia telah menyerukan larangan menjual petasan dan kembang api untuk penggunaan pribadi, dengan alasan ancaman terhadap hewan.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1632 seconds (0.1#10.140)