China Adili Jurnalis Warga karena Siarkan Langsung Wabah COVID-19 dari Wuhan
loading...
A
A
A
"Tertahan 24 jam sehari, dia membutuhkan bantuan untuk pergi ke kamar mandi," tulis Zhang Keke, pengacara yang mengunjunginya pada Hari Natal, dalam sebuah catatan yang beredar di media sosial.
“Dia merasa lelah secara psikologis, seperti setiap hari adalah siksaan.”
Dia mengatakan Zhang telah berjanji untuk tidak menghentikan aksi mogok makannya meskipun telah berulang kali diminta oleh keluarga, teman dan pengacara.
Jaksa penuntut telah merekomendasikan hukuman penjara empat sampai lima tahun, tetapi dia tetap menyatakan tidak bersalah selama ini.
Zhang mengkritik respons awal pemerintah China atas wabah COVID-19 di Wuhan, dengan menulis esai pada Februari bahwa pemerintah tidak memberikan informasi yang cukup kepada orang-orang, lalu hanya mengunci kota.
“Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia yang besar,” tulis dia.
Kasus Zhang juga menarik perhatian kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM).
"Pihak berwenang ingin menggunakan kasusnya sebagai contoh untuk menakut-nakuti para pembangkang lain agar tidak mengajukan pertanyaan tentang situasi pandemi di Wuhan awal tahun ini," kata Leo Lan, konsultan penelitian dan advokasi di LSM Pembela Hak Asasi Manusia China, seperti dikutip AFP.
Zhang adalah orang pertama dari empat jurnalis warga yang menghadapi persidangan setelah melaporkan wabah COVID-19 dari Wuhan. Tiga lainnya yang ditahan sejak awal tahun ini adalah Chen Qiushi, Fang Bin dan Li Zehua.
“Dia merasa lelah secara psikologis, seperti setiap hari adalah siksaan.”
Dia mengatakan Zhang telah berjanji untuk tidak menghentikan aksi mogok makannya meskipun telah berulang kali diminta oleh keluarga, teman dan pengacara.
Jaksa penuntut telah merekomendasikan hukuman penjara empat sampai lima tahun, tetapi dia tetap menyatakan tidak bersalah selama ini.
Zhang mengkritik respons awal pemerintah China atas wabah COVID-19 di Wuhan, dengan menulis esai pada Februari bahwa pemerintah tidak memberikan informasi yang cukup kepada orang-orang, lalu hanya mengunci kota.
“Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia yang besar,” tulis dia.
Kasus Zhang juga menarik perhatian kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM).
"Pihak berwenang ingin menggunakan kasusnya sebagai contoh untuk menakut-nakuti para pembangkang lain agar tidak mengajukan pertanyaan tentang situasi pandemi di Wuhan awal tahun ini," kata Leo Lan, konsultan penelitian dan advokasi di LSM Pembela Hak Asasi Manusia China, seperti dikutip AFP.
Zhang adalah orang pertama dari empat jurnalis warga yang menghadapi persidangan setelah melaporkan wabah COVID-19 dari Wuhan. Tiga lainnya yang ditahan sejak awal tahun ini adalah Chen Qiushi, Fang Bin dan Li Zehua.
(min)