Rusia Dicurigai Garap Proyek 'Senjata Kiamat' yang Libatkan Virus Ebola
loading...
A
A
A
OpenFacto mengatakan keduanya telah diberi sanksi oleh Amerika Serikat. "Karena kemungkinan melakukan penelitian untuk senjata biologis," kata organisasi tersebut. (Baca juga: Ayah Sewa 5 Pembunuh Bayaran untuk Habisi Anaknya yang Kelewat Nakal )
Organisasi itu mengklaim bahwa Institut Penelitian Pusat ke-48 telah memasok data ke Unit 68240 FSB, organisasi di belakang proyek senjata Toledo.
"Sebagian besar negara besar dapat mengembangkan virus yang panas dan sangat mematikan ini. Tapi mereka melakukan ini secara defensif," kata Bruce Jones, pakar tentang Rusia yang berbasis di Inggris.
“Pada akhir Perang Dingin, Rusia mundur dari kesepakatan apa pun terkait dengan persenjataan mereka," ujarnya.
“Perbedaan antara Rusia dan Barat adalah bahwa mereka memiliki bentuk untuk menggunakan hal semacam ini sebagai senjata, seperti yang kita lihat dalam serangan Novichok Salisbury," katanya.
Sejauh ini, Rusia belum berkomentar atas laporan tersebut. Moskow juga selama ini menyangkal melakukan serangan racun Novichok di Salisbury.
Organisasi itu mengklaim bahwa Institut Penelitian Pusat ke-48 telah memasok data ke Unit 68240 FSB, organisasi di belakang proyek senjata Toledo.
"Sebagian besar negara besar dapat mengembangkan virus yang panas dan sangat mematikan ini. Tapi mereka melakukan ini secara defensif," kata Bruce Jones, pakar tentang Rusia yang berbasis di Inggris.
“Pada akhir Perang Dingin, Rusia mundur dari kesepakatan apa pun terkait dengan persenjataan mereka," ujarnya.
“Perbedaan antara Rusia dan Barat adalah bahwa mereka memiliki bentuk untuk menggunakan hal semacam ini sebagai senjata, seperti yang kita lihat dalam serangan Novichok Salisbury," katanya.
Sejauh ini, Rusia belum berkomentar atas laporan tersebut. Moskow juga selama ini menyangkal melakukan serangan racun Novichok di Salisbury.
(min)