PM Tunisia: Tidak Ada Agenda Bangun Hubungan dengan Israel

Rabu, 16 Desember 2020 - 12:05 WIB
loading...
PM Tunisia: Tidak Ada...
Perdana Menteri (PM) Tunisia Hichem Mechichi. Foto/themaghrebtimes.com
A A A
TUNIS - Perdana Menteri (PM) Tunisia Hichem Mechichi mengatakan pihaknya tidak memiliki rencana untuk mengikuti keputusan Maroko untuk mengakui Israel . Ia juga menegaskan bahwa membangun hubungan dengan negara Yahudi itu "tidak ada dalam agenda".

"Kami menghormati pilihan Maroko, Maroko adalah negara saudara yang sangat kami cintai," kata Mechichi kepada France 24 dalam sebuah wawancara.

"Tapi untuk Tunisia, pertanyaan itu tidak ada dalam agenda," tegasnya seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (16/12/2020).



Mechichi mengatakan dia belum didekati oleh pemerintahan Trump tentang masalah ini.

"Setiap negara memiliki realitasnya sendiri, kebenarannya sendiri, dan diplomasinya sendiri, yang dianggap terbaik bagi rakyatnya," ujarnya.

Pekan lalu, Maroko menjadi negara keempat di Liga Arab yang mengakui Israel sejak Agustus, dalam kesibukan kesepakatan diplomatik yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump.(Baca juga: Dimediasi Trump, Maroko-Israel Setuju Normalisasi Hubungan Diplomatik )

Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Sudan adalah tiga negara Arab pertama yang menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari dorongan yang melemahkan front persatuan dunia Arab atas perjuangan Palestina untuk menjadi sebuah negara.

Tetangga Maroko, Aljazair, memberi pandangan yang negatif terhadap kesepakatan yang dicapai dengan musuh bebuyutannya Maroko. Berdasarkan kesepakatan itu, Washington mengakui kedaulatan Maroko atas wilayah Sahara Barat yang disengketakan dengan imbalan Rabat menormalisasi hubungan dengan Israel.

Aljazair, yang mendukung gerakan kemerdekaan Polisario di Sahara Barat, mengatakan langkah itu adalah bagian dari manuver asing yang bertujuan untuk mengguncang Aljazair.(Baca juga: Aljazair Turut Kecam Pengakuan AS Atas Kedaulatan Maroko di Sahara Barat )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Israel Ancam Caplok...
Israel Ancam Caplok Gaza, Frustrasi karena Hamas Tak Bebaskan Sandera yang Tersisa
Klaim Gelar Buka Puasa...
Klaim Gelar Buka Puasa Ramadan, Kedubes Israel di Mesir Picu Kemarahan
3 Kebijakan Rasis Israel...
3 Kebijakan Rasis Israel kepada Warga Asli Palestina, Realita yang Sering Terabaikan
5 Alasan Israel Tidak...
5 Alasan Israel Tidak Layak Disebut Negara, Salah Satunya Berdiri di Tanah Palestina
Pembantaian Zionis Israel...
Pembantaian Zionis Israel dan Sahur Ramadan Berdarah di Gaza
Rakyat Palestina: Negara-negara...
Rakyat Palestina: Negara-negara Arab dan Islam Tak Berbuat Cukup Banyak untuk Menolong Gaza
Brigade al-Qassam Hamas...
Brigade al-Qassam Hamas Hujani Tel Aviv dengan Roket, Balas Pengeboman Brutal Israel
Meski Digempur AS Besar-besaran,...
Meski Digempur AS Besar-besaran, Houthi Masih Tembakkan Rudal Balistik ke Israel
Tewas Dibombardir Israel,...
Tewas Dibombardir Israel, Ini Sosok Jubir Militer Jihad Islam Abu Hamza yang Terkenal
Rekomendasi
Spesifikasi Pistol Pindad...
Spesifikasi Pistol Pindad G2 Combat, Senjata Kopka Basar sebelum Penembakan 3 Polisi di Lampung
Serambi MyPertamina...
Serambi MyPertamina Siap Layani Pemudik Istirahat di Jalur Mudik
Meghan Markle Bakal...
Meghan Markle Bakal Tertawa Paling Akhir, Siapkan Podcast usai Acara Masaknya Penuh Kritik
Berita Terkini
Israel Ancam Caplok...
Israel Ancam Caplok Gaza, Frustrasi karena Hamas Tak Bebaskan Sandera yang Tersisa
48 menit yang lalu
Ambisi Global Militer...
Ambisi Global Militer China Dihantui Skandal Korupsi dan Inefisiensi Sistemik
1 jam yang lalu
Klaim Gelar Buka Puasa...
Klaim Gelar Buka Puasa Ramadan, Kedubes Israel di Mesir Picu Kemarahan
6 jam yang lalu
Trump Dukung Penuh Tindakan...
Trump Dukung Penuh Tindakan Brutal Israel di Gaza
9 jam yang lalu
Inilah Penyebab Demo...
Inilah Penyebab Demo Turki, Ribuan Warga dan Mahasiswa Turun ke Jalan
9 jam yang lalu
Kasus WNI di Kamboja...
Kasus WNI di Kamboja Meningkat Tajam di Awal 2025
10 jam yang lalu
Infografis
Hamas Rekrut 15.000...
Hamas Rekrut 15.000 Pejuang sejak Dimulainya Perang dengan Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved