Trump: Suntikan Pertama Vaksin Pfizer di AS Dilakukan Kurang dari 24 Jam
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan setelah Badan Makanan dan Obat (FDA) menyetujui vaksin COVID-19 Pfizer Inc, suntikan pertama akan dilakukan di AS dalam waktu kurang dari 24 jam.
AS menyatakan izin penggunaan vaksin Pfizer telah diberikan pada Jumat dan penyuntikan pertama dilakukan dalam beberapa hari mendatang. Menurut FDA vaksin itu dapat diberikan pada orang berumur 16 dan lebih tua.
Petugas kesehatan dan orang tua di fasilitas perawatan jangka panjang akan menjadi penerima pertama dari 2,9 juta dosis vaksin bulan ini.
Chief Executive Officer (CEO) BioNTech Ugur Sahin mengatakan, “Vaksin itu akan membantu menyelamatkan nyawa di seluruh Amerika Serikat dan dapat mempercepat kembali ke keadaan normal." (Baca Juga: AS Siap Jual Senjata Rp14,1 T ke Maroko usai Berdamai dengan Israel)
Otoritas kesehatan AS, layanan pengiriman, rumah sakit, dan apotek telah menyiapkan kampanye inokulasi nasional. (Lihat Infografis: Indonesia Dapat Direstui AS Beli Jet Tempur F-15 dan F-18)
Pfizer mengatakan akan segera memulai pengiriman dan sistem kesehatan masyarakat negara bagian telah berencana memulai pengiriman paling cepat pada Senin. (Lihat Video: Habib Rizieq Jalani Test Rapid Antigen, Ini Hasilnya)
Pemerintah berencana mempercepat vaksinasi dalam beberapa pekan dan bulan mendatang, terutama jika vaksin kedua dari Moderna Inc cepat disetujui.
Kelompok penasihat untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS bertemu pada Sabtu untuk membuat rekomendasi penting tentang apakah beberapa kelompok seperti wanita hamil dan anak usia 16 tahun harus diimunisasi.
Otorisasi datang ketika kasus melonjak di Amerika Serikat, dengan ribuan kematian per hari, sementara unit perawatan intensif rumah sakit di seluruh negeri hampir mencapai kapasitas, mengancam sistem perawatan kesehatan yang sudah terbebani.
"Ini adalah satu langkah dalam urutan langkah yang akan mengakhiri pandemi ini," ujar Amesh Adalja, pakar di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins.
Dia menambahkan, “Banyak orang akan terinfeksi, banyak yang akan dirawat di rumah sakit dan banyak yang akan meninggal sebelum vaksin dapat memberikan dampak yang berarti pada penyebaran.”
Vaksin Pfizer/BioNTech pertama kali disetujui di Inggris awal bulan ini, dan penduduk Inggris mulai menerima suntikan pada Selasa.
Kanada juga mengesahkan vaksin tersebut dan memulai inokulasi pekan depan.
Meksiko, Bahrain dan Arab Saudi juga telah menyetujui vaksin Pfizer.
Presiden AS Donald Trump, dalam video yang diposting di Twitter, memuji pencapaian tersebut dan menyalahkan China atas pandemi tersebut.
Para kritikus mengatakan fokusnya pada China ditujukan untuk mengalihkan perhatian dari kesalahan langkahnya dalam memerangi pandemi.
“Amerika Serikat adalah negara pertama di dunia yang memproduksi vaksin yang terbukti aman dan efektif. Pencapaian hari ini adalah pengingat akan potensi Amerika yang tidak terbatas," papar Trump.
AS menyatakan izin penggunaan vaksin Pfizer telah diberikan pada Jumat dan penyuntikan pertama dilakukan dalam beberapa hari mendatang. Menurut FDA vaksin itu dapat diberikan pada orang berumur 16 dan lebih tua.
Petugas kesehatan dan orang tua di fasilitas perawatan jangka panjang akan menjadi penerima pertama dari 2,9 juta dosis vaksin bulan ini.
Chief Executive Officer (CEO) BioNTech Ugur Sahin mengatakan, “Vaksin itu akan membantu menyelamatkan nyawa di seluruh Amerika Serikat dan dapat mempercepat kembali ke keadaan normal." (Baca Juga: AS Siap Jual Senjata Rp14,1 T ke Maroko usai Berdamai dengan Israel)
Otoritas kesehatan AS, layanan pengiriman, rumah sakit, dan apotek telah menyiapkan kampanye inokulasi nasional. (Lihat Infografis: Indonesia Dapat Direstui AS Beli Jet Tempur F-15 dan F-18)
Pfizer mengatakan akan segera memulai pengiriman dan sistem kesehatan masyarakat negara bagian telah berencana memulai pengiriman paling cepat pada Senin. (Lihat Video: Habib Rizieq Jalani Test Rapid Antigen, Ini Hasilnya)
Pemerintah berencana mempercepat vaksinasi dalam beberapa pekan dan bulan mendatang, terutama jika vaksin kedua dari Moderna Inc cepat disetujui.
Kelompok penasihat untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS bertemu pada Sabtu untuk membuat rekomendasi penting tentang apakah beberapa kelompok seperti wanita hamil dan anak usia 16 tahun harus diimunisasi.
Otorisasi datang ketika kasus melonjak di Amerika Serikat, dengan ribuan kematian per hari, sementara unit perawatan intensif rumah sakit di seluruh negeri hampir mencapai kapasitas, mengancam sistem perawatan kesehatan yang sudah terbebani.
"Ini adalah satu langkah dalam urutan langkah yang akan mengakhiri pandemi ini," ujar Amesh Adalja, pakar di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins.
Dia menambahkan, “Banyak orang akan terinfeksi, banyak yang akan dirawat di rumah sakit dan banyak yang akan meninggal sebelum vaksin dapat memberikan dampak yang berarti pada penyebaran.”
Vaksin Pfizer/BioNTech pertama kali disetujui di Inggris awal bulan ini, dan penduduk Inggris mulai menerima suntikan pada Selasa.
Kanada juga mengesahkan vaksin tersebut dan memulai inokulasi pekan depan.
Meksiko, Bahrain dan Arab Saudi juga telah menyetujui vaksin Pfizer.
Presiden AS Donald Trump, dalam video yang diposting di Twitter, memuji pencapaian tersebut dan menyalahkan China atas pandemi tersebut.
Para kritikus mengatakan fokusnya pada China ditujukan untuk mengalihkan perhatian dari kesalahan langkahnya dalam memerangi pandemi.
“Amerika Serikat adalah negara pertama di dunia yang memproduksi vaksin yang terbukti aman dan efektif. Pencapaian hari ini adalah pengingat akan potensi Amerika yang tidak terbatas," papar Trump.
(sya)