Pompeo: Iran Bisa Makin Dekat untuk Peroleh Bom Nuklir

Sabtu, 12 Desember 2020 - 12:49 WIB
loading...
Pompeo: Iran Bisa Makin...
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Richard Pompeo. Foto/REUTERS/Jonathan Ernst
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan Iran bisa selangkah lebih dekat untuk memperoleh bom nuklir jika memperkaya uranium pada kemurnian yang lebih tinggi. Dia mengklaim Teheran terus menggagalkan upaya internasional untuk mencari situs nuklirnya.

"Penurunan kerjasama Iran dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) atau pengayaan ke level 20 persen akan menjadi eskalasi serius yang membuat Iran semakin dekat dengan kemampuan untuk memperoleh senjata nuklir," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (12/12/2020). (Baca: Jet-jet Tempur Arab Saudi Kawal Pembom B-52H AS Penggertak Iran )

Minggu lalu para anggota Parlemen Iran menyetujui undang-undang (UU) baru, yang mewajibkan negara itu untuk memproduksi dan menyimpan 120kg per tahun uranium yang diperkaya hingga 20 persen jika negara-negara Eropa penandatangan kesepakatan nuklir 2015 gagal mengekang sanksi keuangan terhadap negara para Mullah tersebut.

Pompeo mengatakan Teheran belum menawarkan penjelasan kredibel untuk UU tersebut, yang juga menunda inspeksi oleh IAEA, dan menuduh Iran menurunkan tingkat kerjasama dengan IAEA yang sudah tidak dapat diterima.

Intervensi Pompeo muncul selama periode ketegangan yang meningkat antara Washington dan Teheran, setelah AS mengirim dua pesawat pembom B-52 ke Teluk Persia pada hari Kamis, di tengah laporan adanya potensi serangan oleh milisi di Irak yang didukung Iran. (Baca juga: "Zombie Angelina Jolie" Iran Dihukum Penjara 10 Tahun )

Retorika keras antara AS dan Iran telah meningkat sejak pertengahan November, ketika Teheran mengancam memberikan "tanggapan yang menghancurkan" menyusul laporan bahwa pemerintahan Trump telah mempertimbangkan serangan di situs nuklir utama Iran.

Pada hari Jumat, Pompeo juga menyerukan komunitas internasional untuk menghantam Iran dengan "tekanan diplomatik dan ekonomi yang berkelanjutan" jika gagal bekerja sama dengan IAEA.

Lebih lanjut, mantan direktur CIA ini mengatakan jika Iran menginginkan keringanan dari sanksi intenasional, maka harus mengubah perilakunya di sejumlah bidang, termasuk menyetujui untuk merundingkan kesepakatan nuklir baru yang mencakup pengembangan rudal balistik—sebuah langkah yang juga diserukan Jerman pekan lalu.

Teheran secara konsisten menolak negosiasi ulang perjanjian nuklir 2015 yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) ketika negara-negara penandatangan mempersiapkan kemungkinan bahwa Joe Biden dapat mendorong JCPOA untuk diperbarui setelah dia dilantik sebagai Presiden AS.

Pada 2018 Presiden Trump menarik AS keluar dari JCPOA. Perjanjian itu diteken 2015 oleh Iran, China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, dan AS.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
23 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Israel Ketakutan Iran...
Israel Ketakutan Iran Memperoleh Senjata Bom Nuklir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved