Pastikan Warga AS Dapat Vaksin, Trump Teken Perintah Eksekutif
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memprioritaskan distribusi domestik vaksin Covid-19 daripada mengirimnya ke luar negeri.
"Saya menandatangani perintah eksekutif untuk memastikan bahwa warga Amerika mendapat prioritas pertama untuk menerima vaksin Amerika. Dan kemudian kami akan bekerja sama dengan negara lain di seluruh dunia," kata Trump selama KTT Vaksin di Gedung Putih seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (9/12/2020).
Trump menambahkan bahwa ekspor vaksin juga kemungkinan besar akan segera dimulai. "Kami memiliki jutaan dosis yang masuk," ujarnya.
Pemerintah AS diharapkan untuk menyetujui dua kandidat vaksin dalam beberapa hari mendatang untuk mengelola puluhan juta dosis pada bulan Desember dengan ratusan juta lagi pada bulan-bulan berikutnya. Rencananya adalah untuk memvaksinasi hampir semua warga AS pada akhir kuartal kedua 2021.
Sebelumnya Presiden AS terpilih, Joe Biden, memaparkan rencananya untuk memerangi pandemi virus Corona selama 100 hari pertamanya menjabat. Ia mengatakan pemerintahannya akan memvaksinasi 100 juta warga Amerika, mendorong untuk membuka kembali sekolah dan memperkuat aturan pemakaian masker.
Dalam sebuah pengarahan di Wilmington, Delaware, Biden mengatakan dia membutuhkan Kongres untuk mendanai sepenuhnya pengiriman vaksin ke seluruh pelosok Amerika Serikat. Biden mengatakan mengembalikan anak-anak ke sekolah akan menjadi prioritas nasional dalam 100 hari pertama.(Baca juga: Berkunjung ke Jakarta, Plt Menhan AS Bahas Isu LCS hingga Covid-19 )
"Dalam 100 hari, kita dapat mengubah arah penyakit dan mengubah hidup di Amerika menjadi lebih baik," kata Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari mendatang.
"Apa pun politik atau sudut pandang Anda, tutupi selama 100 hari," serunya.
Menurut Universitas Johns Hopkins jumlah kematian global akibat virus Corona telah melampaui 1,54 juta. Sementara itu lebih dari 67,5 juta kasus infeksi telah terdeteksi, dan lebih dari 43,4 juta dinyatakan sembuh.
AS, India, dan Brasil memimpin dalam hal jumlah infeksi virus Corona yang terdaftar, sedangkan jumlah kematian terkait Covid-19 terbesar terjadi di AS, Brasil, India, dan Meksiko.
Menurut Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS Anthony Fauci, AS kemungkinan akan melihat lonjakan besar dalam infeksi virus Corona pada pertengahan Januari yang berasal dari liburan akhir tahun pada tahun 2020, sementara koordinator tanggapan virus korona Gedung Putih Deborah Birx mengatakan bahwa Lonjakan insiden Covid-19 saat ini di AS adalah peristiwa terburuk bagi negara itu.(Baca juga: Pakar UE-ASEAN Gelar Dialog Pertama Tentang Vaksin Covid-19 )
Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tes antibodi virus Corona menunjukkan bahwa mayoritas orang di seluruh dunia masih rentan terhadap infeksi tersebut.
"Saya menandatangani perintah eksekutif untuk memastikan bahwa warga Amerika mendapat prioritas pertama untuk menerima vaksin Amerika. Dan kemudian kami akan bekerja sama dengan negara lain di seluruh dunia," kata Trump selama KTT Vaksin di Gedung Putih seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (9/12/2020).
Trump menambahkan bahwa ekspor vaksin juga kemungkinan besar akan segera dimulai. "Kami memiliki jutaan dosis yang masuk," ujarnya.
Pemerintah AS diharapkan untuk menyetujui dua kandidat vaksin dalam beberapa hari mendatang untuk mengelola puluhan juta dosis pada bulan Desember dengan ratusan juta lagi pada bulan-bulan berikutnya. Rencananya adalah untuk memvaksinasi hampir semua warga AS pada akhir kuartal kedua 2021.
Sebelumnya Presiden AS terpilih, Joe Biden, memaparkan rencananya untuk memerangi pandemi virus Corona selama 100 hari pertamanya menjabat. Ia mengatakan pemerintahannya akan memvaksinasi 100 juta warga Amerika, mendorong untuk membuka kembali sekolah dan memperkuat aturan pemakaian masker.
Dalam sebuah pengarahan di Wilmington, Delaware, Biden mengatakan dia membutuhkan Kongres untuk mendanai sepenuhnya pengiriman vaksin ke seluruh pelosok Amerika Serikat. Biden mengatakan mengembalikan anak-anak ke sekolah akan menjadi prioritas nasional dalam 100 hari pertama.(Baca juga: Berkunjung ke Jakarta, Plt Menhan AS Bahas Isu LCS hingga Covid-19 )
"Dalam 100 hari, kita dapat mengubah arah penyakit dan mengubah hidup di Amerika menjadi lebih baik," kata Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari mendatang.
"Apa pun politik atau sudut pandang Anda, tutupi selama 100 hari," serunya.
Menurut Universitas Johns Hopkins jumlah kematian global akibat virus Corona telah melampaui 1,54 juta. Sementara itu lebih dari 67,5 juta kasus infeksi telah terdeteksi, dan lebih dari 43,4 juta dinyatakan sembuh.
AS, India, dan Brasil memimpin dalam hal jumlah infeksi virus Corona yang terdaftar, sedangkan jumlah kematian terkait Covid-19 terbesar terjadi di AS, Brasil, India, dan Meksiko.
Menurut Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS Anthony Fauci, AS kemungkinan akan melihat lonjakan besar dalam infeksi virus Corona pada pertengahan Januari yang berasal dari liburan akhir tahun pada tahun 2020, sementara koordinator tanggapan virus korona Gedung Putih Deborah Birx mengatakan bahwa Lonjakan insiden Covid-19 saat ini di AS adalah peristiwa terburuk bagi negara itu.(Baca juga: Pakar UE-ASEAN Gelar Dialog Pertama Tentang Vaksin Covid-19 )
Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tes antibodi virus Corona menunjukkan bahwa mayoritas orang di seluruh dunia masih rentan terhadap infeksi tersebut.
(ber)