Donald Trump: AS Akan Hancurkan Iran hingga Berkeping-keping!
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Donald Trump, calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS), merespons ancaman pembunuhan dirinya oleh Iran dengan mengancam balik akan menghancurkan negara para mullah itu hingga berkeping-keping.
Ancaman capres dari Partai Republik ini muncul setelah intelijen Amerika memperingatkan adanya ancaman dari Teheran terhadap nyawanya setelah dua upaya pembunuhannya dalam beberapa bulan terakhir.
"Seperti yang Anda ketahui, ada dua upaya pembunuhan terhadap hidup saya yang kami ketahui, dan upaya itu mungkin melibatkan atau tidak melibatkan—tetapi mungkin juga melibatkan—Iran," kata Trump dalam sebuah acara kampanye di North Carolina, Rabu waktu setempat.
"Jika saya menjadi presiden, saya akan memberi tahu negara yang mengancam, dalam hal ini Iran, bahwa jika Anda melakukan sesuatu untuk menyakiti orang ini, kami akan menghancurkan kota-kota terbesar Anda dan negara itu sendiri hingga berkeping-keping," lanjut mantan presiden Amerika tersebut, yang dilansir AFP, Kamis (26/9/2024).
Trump melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia dan Amerika Serikat telah diancam secara langsung oleh Iran dan bahwa pesan tegas perlu disampaikan kepada Teheran bahwa akan ada konsekuensi yang paling berat jika terlibat dalam rencana untuk membunuh atau melukai presiden AS atau kandidat presiden.
"Cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui kantor presiden, bahwa (jika) Anda melakukan serangan terhadap mantan presiden atau kandidat presiden, negara Anda akan hancur berkeping-keping, seperti yang kita katakan," paparnya.
Trump juga mengatakan "aneh" bahwa Presiden Iran Masoud Pezeshkian berada di New York pekan ini dan diberi perlindungan substansial saat dia menghadiri Sidang Umum PBB bahkan saat berita tentang ancaman terhadap dirinya muncul.
"Kami memiliki pasukan keamanan besar yang menjaganya, namun mereka mengancam mantan presiden kami dan kandidat utama untuk menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya," kata Trump, merujuk pada dirinya sendiri.
Amerika Serikat berkewajiban untuk memperluas keamanan bagi kepala negara asing di Sidang Umum PBB berdasarkan perjanjiannya dengan PBB dan hukumnya sendiri.
Ancaman capres dari Partai Republik ini muncul setelah intelijen Amerika memperingatkan adanya ancaman dari Teheran terhadap nyawanya setelah dua upaya pembunuhannya dalam beberapa bulan terakhir.
"Seperti yang Anda ketahui, ada dua upaya pembunuhan terhadap hidup saya yang kami ketahui, dan upaya itu mungkin melibatkan atau tidak melibatkan—tetapi mungkin juga melibatkan—Iran," kata Trump dalam sebuah acara kampanye di North Carolina, Rabu waktu setempat.
"Jika saya menjadi presiden, saya akan memberi tahu negara yang mengancam, dalam hal ini Iran, bahwa jika Anda melakukan sesuatu untuk menyakiti orang ini, kami akan menghancurkan kota-kota terbesar Anda dan negara itu sendiri hingga berkeping-keping," lanjut mantan presiden Amerika tersebut, yang dilansir AFP, Kamis (26/9/2024).
Trump melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia dan Amerika Serikat telah diancam secara langsung oleh Iran dan bahwa pesan tegas perlu disampaikan kepada Teheran bahwa akan ada konsekuensi yang paling berat jika terlibat dalam rencana untuk membunuh atau melukai presiden AS atau kandidat presiden.
"Cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui kantor presiden, bahwa (jika) Anda melakukan serangan terhadap mantan presiden atau kandidat presiden, negara Anda akan hancur berkeping-keping, seperti yang kita katakan," paparnya.
Trump juga mengatakan "aneh" bahwa Presiden Iran Masoud Pezeshkian berada di New York pekan ini dan diberi perlindungan substansial saat dia menghadiri Sidang Umum PBB bahkan saat berita tentang ancaman terhadap dirinya muncul.
"Kami memiliki pasukan keamanan besar yang menjaganya, namun mereka mengancam mantan presiden kami dan kandidat utama untuk menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya," kata Trump, merujuk pada dirinya sendiri.
Amerika Serikat berkewajiban untuk memperluas keamanan bagi kepala negara asing di Sidang Umum PBB berdasarkan perjanjiannya dengan PBB dan hukumnya sendiri.