Laporan IAEA: Iran Percepat Pengayaan Uranium di Fasilitas Bawah Tanah

Sabtu, 05 Desember 2020 - 04:04 WIB
loading...
Laporan IAEA: Iran Percepat...
Kepala IAEA Rafael Grossi mendengarkan Kepala Organisasi Energi Atom Iran Ali-Akbar Salehi di Wina Austria, 21 September 2020. Foto/REUTERS
A A A
WINA - Iran berencana memasang ratusan lagi sentrifugal canggih untuk pengayaan uranium di fasilitas bawah tanah yang melanggar kesepakatan nuklir 2015.

Laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) itu dirilis pada Jumat (4/12), langkah yang akan menambah tekanan pada Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden.

Laporan rahasia IAEA yang diperoleh Reuters itu mengatakan Iran berencana memasang tiga kaskade lagi, atau klaster sentrifugal IR-2m canggih di fasilitas bawah tanah di Natanz, yang tampaknya dibangun untuk menahan serangan udara.

Kesepakatan nuklir Iran mengatakan Teheran hanya dapat menggunakan sentrifugal IR-1 generasi pertama, yang kurang efisien, di fasilitas bawah tanah. IR-1 menjadi satu-satunya mesin yang dapat digunakan Iran untuk melakukan pengayaan uranium. (Baca Juga: JCPOA Tidak Cukup, Jerman Ingin Kesepakatan Nuklir 'Plus' dengan Iran)

Iran baru-baru ini memindahkan satu kaskade berisi 174 mesin IR-2m di fasilitas bawah tanah di Natanz dan melakukan pengayaan uranium dengannya. (Lihat Infografis: Begini Cara Kerja Vaksin yang Akan Melindungi Tubuh dari Covid-19)

Mereka merencanakan memasang dua kaskade lagi model canggih lainnya di sana, selain 5.060 mesin IR-1 yang telah melakukan pengayaan selama bertahun-tahun di fasilitas yang dibangun untuk lebih dari 50.000 mesin sentrifugal. (Lihat Video: Tips Menjaga Kebersihan Rumah dari Percikan Droplet dan Virus)



"Dalam surat bertanggal 2 Desember 2020, Iran memberi tahu IAEA bahwa operator Pabrik Pengayaan Bahan Bakar (FEP) di Natanz 'bermaksud memulai pemasangan tiga kaskade mesin sentrifugal IR-2m' di FEP," ungkap laporan IAEA kepada para negara anggota.

Iran telah melanggar banyak pembatasan dalam aktivitas nuklirnya sebagai tanggapan atas penarikan diri Presiden AS Donald Trump dari perjanjian tersebut dan penerapan kembali sanksi ekonomi pada Iran.

Teheran mengatakan pelanggarannya dapat dengan cepat dibatalkan jika sanksi Washington dicabut.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Ledakan Besar Guncang...
Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Bandar Abbas di Iran, Apakah Mossad Terlibat?
Iran dan Rusia Sepakati...
Iran dan Rusia Sepakati Pasokan Gas 55 Bcm dan Pendanaan Energi Nuklir
6 Cara Iran Menang Perang...
6 Cara Iran Menang Perang Lawan AS dan Israel, Mungkinkah Tercapai dalam 5 Tahap?
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs Rusia di Dunia: Sama-sama Raksasa Nuklir, Siapa Lebih Kuat?
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang Perusak Berbobot 5 Ribu Ton
3 Negara yang Tidak...
3 Negara yang Tidak Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus
Rekomendasi
Status Ojol Bakal Diubah...
Status Ojol Bakal Diubah Jadi Pelaku UMKM, Grab Beri Catatan Ini
Hasil Futsal Nation...
Hasil Futsal Nation Cup 2025: Sikat Fafage Banua 2-1, Cosmo JNE Jakarta ke Final
Yokohama F Marinos vs...
Yokohama F Marinos vs Al Nassr Club di VISION+, Duel Perempat Final AFC Champions League Elite!  
Berita Terkini
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
31 menit yang lalu
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
1 jam yang lalu
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
3 jam yang lalu
Ledakan Besar Guncang...
Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Bandar Abbas di Iran, Apakah Mossad Terlibat?
4 jam yang lalu
3 Negara yang Tak Hadiri...
3 Negara yang Tak Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Mana Saja Itu?
5 jam yang lalu
Jenderal Rusia Tewas...
Jenderal Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Mobil, Kremlin Tebar Ancaman
6 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved