Kasus Virus Corona Melonjak, Seoul Berlakukan Shut Down
loading...
A
A
A
SEOUL - Ibu Kota Korea Selatan (Korsel) , Seoul, pada hari Jumat (4/12/2020) mengumumkan pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menutup sebagian besar perusahaan dan toko pada jam 9 malam. Otoritas setempat juga mengurangi operasi transportasi umum sebesar 30% di malam hari.
Kebijakan itu diberlakukan karena kasus harian virus Corona di kota itu mencapai level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.
Menyebut lonjakan kasus sebagai "krisis yang mengerikan," otoritas kesehatan setempat mendesak warga Korsel untuk membatalkan pesta Natal dan Tahun Baru.
Otoritas kesehatan Seoul melaporkan 629 infeksi virus Corona baru, dengan 291 dari 600 infeksi komunitas dilaporkan di Seoul. Ini adalah jumlah tertinggi di Korsel sejak gelombang pertama memuncak pada bulan Februari dan di awal Maret.
Penjabat Wali Kota Seoul Seo Jeong-hyup mengatakan toko-toko, teater, perpustakaan dan tempat-tempat yang belum berada di bawah pembatasan yang ada setelah jam 9 malam akan diminta untuk ditutup, serta semua fasilitas yang dikelola pemerintah kota.
“Seoul berhenti pada jam 9 malam mulai besok,” kata Seo dalam konferensi pers seperti dikutip dari Reuters.
Perdana Menteri Korsel Chung Sye-kyun mengatakan situasinya kritis dan pemerintah akan memutuskan pada hari Minggu apakah akan meningkatkan pembatasan untuk memasukkan penutupan bar karaoke dan pertemuan keagamaan dibatasi hanya untuk 20 orang.
"Meskipun pembatasan lebih ketat diberlakukan 10 hari lalu, peningkatan kasus tetap tidak dapat dikendalikan," katanya dalam pertemuan pemerintah.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan 463 atau lebih dari tiga perempat kasus terbaru yang ditularkan secara lokal berasal dari Seoul dan daerah sekitarnya. Korsel sekarang telah melaporkan total 36.332 kasus infeksi virus Corona, dengan 536 kematian. (Baca juga: Korsel Sebut Korut Eksekusi Mati Para Pelanggar Kebijakan Penguncian Covid-19 )
Kebijakan itu diberlakukan karena kasus harian virus Corona di kota itu mencapai level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.
Menyebut lonjakan kasus sebagai "krisis yang mengerikan," otoritas kesehatan setempat mendesak warga Korsel untuk membatalkan pesta Natal dan Tahun Baru.
Otoritas kesehatan Seoul melaporkan 629 infeksi virus Corona baru, dengan 291 dari 600 infeksi komunitas dilaporkan di Seoul. Ini adalah jumlah tertinggi di Korsel sejak gelombang pertama memuncak pada bulan Februari dan di awal Maret.
Penjabat Wali Kota Seoul Seo Jeong-hyup mengatakan toko-toko, teater, perpustakaan dan tempat-tempat yang belum berada di bawah pembatasan yang ada setelah jam 9 malam akan diminta untuk ditutup, serta semua fasilitas yang dikelola pemerintah kota.
“Seoul berhenti pada jam 9 malam mulai besok,” kata Seo dalam konferensi pers seperti dikutip dari Reuters.
Perdana Menteri Korsel Chung Sye-kyun mengatakan situasinya kritis dan pemerintah akan memutuskan pada hari Minggu apakah akan meningkatkan pembatasan untuk memasukkan penutupan bar karaoke dan pertemuan keagamaan dibatasi hanya untuk 20 orang.
"Meskipun pembatasan lebih ketat diberlakukan 10 hari lalu, peningkatan kasus tetap tidak dapat dikendalikan," katanya dalam pertemuan pemerintah.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan 463 atau lebih dari tiga perempat kasus terbaru yang ditularkan secara lokal berasal dari Seoul dan daerah sekitarnya. Korsel sekarang telah melaporkan total 36.332 kasus infeksi virus Corona, dengan 536 kematian. (Baca juga: Korsel Sebut Korut Eksekusi Mati Para Pelanggar Kebijakan Penguncian Covid-19 )