Deplu AS Setuju Jual Senjata Senilai Rp785 Miliar untuk Lebanon

Jum'at, 04 Desember 2020 - 03:03 WIB
loading...
Deplu AS Setuju Jual...
Kendaraan Humvee di Afghanistan. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan senjata asing senilai USD55,5 juta (Rp785 miliar) pada Lebanon meskipun negara itu mengalami kesulitan keuangan.

Ini adalah penjualan militer asing pertama untuk Lebanon yang disetujui Deplu AS sejak dimulainya kepresidenan Donald Trump pada 2017.

Negara yang dilanda krisis tersebut dilaporkan berusaha mengucurkan uang untuk 300 kendaraan multiguna mobilitas tinggi yang dikenal sebagai Humvee untuk meningkatkan dan menstandarisasi armada tentara saat ini.

Kendaraan tersebut akan berasal dari kontraktor militer American General. Kendaraan itu akan digunakan untuk melawan ekstremisme dan terorisme di sepanjang perbatasan Lebanon. (Baca Juga: Iran Siap Tunjukkan Niat Baik Jika AS dan Eropa Taati Kesepakatan Nuklir)

Pengiriman akan disertai logistik, pemeliharaan dan dukungan teknis untuk Angkatan Bersenjata Lebanon. (Lihat Infografis: Pertama, Inggris Pekan Depan akan Gunakan Vaksin Covid Pfizer)

Meski demikian, persetujuan yang diumumkan Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) AS, tidak menjamin penjualan akan berlangsung dalam bentuknya saat ini. (Lihat Video: Usai Imunisasi, Seorang Balita di Tulang Bawang Meninggal Dunia)

Keputusan tersebut harus disetujui Kongres sebelum Lebanon dapat mulai merundingkan rincian kesepakatan, termasuk harga dan jumlah senjata.



"Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan keamanan negara mitra yang terus menjadi kekuatan penting bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Timur Tengah," papar pernyataan DSCA.

Namun, persetujuan itu datang pada saat yang mengejutkan bagi Lebanon yang menghadapi keruntuhan ekonomi dan meningkatnya kemiskinan.

Apalagi saat ini Lebanon berjuang memerangi pandemi virus corona dan mengatasi trauma ledakan besar di Beirut pada 4 Agustus.

Pada Selasa, Gubernur Bank Sentral Lebanon Riad Salameh memperingatkan lembaganya hanya dapat mendukung subsidi negara untuk barang-barang kebutuhan pokok selama dua bulan ke depan, sebelum cadangan mata uang mencapai titik terendah yang berbahaya.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
Kronologi Kapal Induk...
Kronologi Kapal Induk AS Mengelak dari Serangan Houthi Bikin Jet Tempur F/A-18 Jatuh ke Laut
Elon Musk: Drone Murah...
Elon Musk: Drone Murah China Bisa Hancurkan Jet Tempur Siluman F-35 AS dalam Hitungan Detik
Jatuh dari Kapal Induk...
Jatuh dari Kapal Induk Nuklir, Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
Terungkap, Putra Wakil...
Terungkap, Putra Wakil Bos CIA Tewas dalam Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Penyebab Spanyol Blackout...
Penyebab Spanyol Blackout Masih Misteri, Ini Dugaannya
Rekomendasi
Sinopsis The Red Envelope,...
Sinopsis The Red Envelope, Film Thailand yang Tidak Lulus Sensor di Indonesia
Kata Lanny/Fadia usai...
Kata Lanny/Fadia usai Bawa Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Sudirman 2025
PIHK Diminta Bekerja...
PIHK Diminta Bekerja Amanah dan Berlandaskan Prinsip Sunnah
Berita Terkini
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
28 menit yang lalu
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
1 jam yang lalu
Iran Ancam Netanyahu:...
Iran Ancam Netanyahu: Setiap Aksi Permusuhan akan Dibalas dengan Respons Menghancurkan
2 jam yang lalu
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
3 jam yang lalu
Pemukim Israel Bangun...
Pemukim Israel Bangun Jalan Baru saat Tentara Curi Uang di Rumah-rumah Warga Palestina
4 jam yang lalu
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
5 jam yang lalu
Infografis
Senjata Makan Tuan,...
Senjata Makan Tuan, Tarif Trump Ancam Industri Senjata AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved