Israel Transfer Lebih dari USD1 Miliar kepada Otoritas Palestina

Rabu, 02 Desember 2020 - 23:07 WIB
loading...
Israel Transfer Lebih dari USD1 Miliar kepada Otoritas Palestina
Israel telah mengeluarkan lebih dari USD1 miliar dana Otoritas Palestina yang ditahan sejak bulan Mei. Foto/Ilustrasi
A A A
RAMALLAH - Israel telah mengeluarkan lebih dari USD1 miliar dana Otoritas Palestina yang ditahan. Hal itu diungkapkan oleh seorang menteri Palestina, beberapa minggu setelah koordinasi antara kedua belah pihak diperbarui.

"Pemerintah #Israel mentransfer semua iuran keuangan yang diizinkan ke rekening Otoritas #Palestina, sebesar tiga miliar dan 768 juta shekel," tulis Menteri Urusan Sipil Palestina Hussein al-Sheikh di Twitter, mengacu pada pajak, termasuk pajak bea cukai, yang dikumpulkan oleh negara Yahudi atas nama Otoritas Palestina seperti dilansir dari Al Arabiya, Rabu (2/12/2020).

Pada bulan Mei, Palestina menghentikan koordinasi dengan Israel, dengan pemimpin Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan hal itu sebagai tanggapan atas rencana Israel untuk mencaplok bagian Tepi Barat.



Israel kemudian menunda rencana aneksasinya, sebagai imbalan atas kesepakatan menormalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA), yang diumumkan pada Agustus lalu.

Dalam menghentikan kerja sama dengan Israel, Otoritas Palestina juga berhenti menerima transfer pajak - terutama bea cukai - yang dikumpulkan oleh Israel atas namanya.

Awal pekan ini, seorang pejabat Israel mengatakan kepada AFP tanpa menyebut nama bahwa kabinet keamanan menyetujui transfer uang ke Otoritas Palestina tanpa menyebutkan jumlahnya.

Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan pada hari Senin bahwa Palestina "berhak" atas dana tersebut, yang diharapkan dapat mengurangi tekanan pada ekonomi Palestina dalam cengkeraman krisis anggaran yang parah.(Baca juga: Krisis Keuangan, Badan Bantuan PBB untuk Palestina Berada di 'Tepi Jurang' )

"Pejabat akan mengambil semua hutangnya. Mereka telah bersabar selama berbulan-bulan dan hanya masalah sedikit waktu lagi untuk membuat semuanya jelas,” kata Shtayyeh.

Akibat kehilangan pendapatan ini, Otoritas Palestina harus memotong gaji pegawai sipilnya, pada saat ekonomi Palestina mulai bergulat dengan dampak pandemi virus Corona baru.(Baca juga: Satu Dekade Pendudukan Israel Buat Palestina Merugi hingga Rp270 Triliun )
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0698 seconds (0.1#10.140)