Iran Ancam Serang Haifa, AS Dukung Israel Membela Diri

Rabu, 02 Desember 2020 - 00:59 WIB
loading...
Iran Ancam Serang Haifa, AS Dukung Israel Membela Diri
AS dukung Israel membela diri setelah Iran mengancam akan menyerang kota Haifa. Foto/israelnationalnews
A A A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mendukung hak Israel untuk membela diri menyusul ancaman Iran untuk menyerang kota pelabuhan Haifa di Israel.

Pada hari Minggu, surat kabar Iran Kayhan menyarankan Iran menyerang Haifa untuk menghancurkan fasilitas dan menyebabkan "korban jiwa yang berat" sebagai pembalasan atas pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhrizadeh .(Baca juga: Ilmuwan Nuklirnya Dibunuh, Iran Didesak Serang Haifa Israel )

"Kami mengutuk segala ancaman terhadap Israel dan menegaskan kembali dukungan kami untuk hak Israel untuk membela diri," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (2/12/2020).



Fakhrizadeh tewas dalam penyergapan gaya militer pada hari Jumat di dekat Teheran. Menurut Kementerian Pertahanan Iran ia tewas karena luka-luka yang diderita selama baku tembak antara pengawalnya dan "teroris bersenjata."

Fakhrizadeh, yang disebut sebagai "bapak bom nuklir Iran", mendirikan program nuklir militer Republik Islam di awal tahun 2000-an.(Baca juga: Mengenal Mohsen Fakhrizadeh, 'Bapak Bom Nuklir Iran' yang Tewas Dibunuh )

Kepala Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran Hossein Salami menuduh Israel "merancang dan mengarahkan" pembunuhan Fakhrizadeh dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengklaim ada "indikasi serius tentang peran Israel."

Media Iran melaporkan pada hari Senin bahwa senjata yang digunakan dalam pembunuhan itu dibuat di Israel.

Iran sebelumnya menuduh Israel dan AS mendalangi pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Majid Shahriari dan Mostafa Ahmadi-Roshan, keduanya tewas dalam bom mobil di Teheran pada 2010 dan 2012.

Pembunuhan Fakhrizadeh menandai pembunuhan kedua dari seorang tokoh penting Iran tahun ini. Pada bulan Januari, AS memerintahkan serangan pesawat tak berawak yang menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani.

Seorang mantan kepala IRGC mengatakan pada saat itu bahwa "balas dendam terhadap Amerika" akan mencakup penargetan Haifa dan pusat militer Israel.

Meskipun Haifa mungkin kota terbesar ketiga di Israel, di mata rezim Iran, kota itu adalah target utama karena signifikansi ekonominya dan kedekatannya dengan Lebanon, yang merupakan rumah bagi perwakilan Iran Hizbullah, kata para ahli.(Baca juga: Ini Alasan Mengapa Iran Selalu Ancam Serang Haifa Israel )

"Teheran percaya Haifa adalah pusat bisnis paling kritis di Israel," menurut Saeed Ghasseminejad, penasihat senior Iran di lembaga think tank Washington Foundation for Defense of Democracies (FDD).

Haifa, yang terletak di utara Israel, lebih dekat ke Lebanon dan oleh karena itu dipandang lebih rentan oleh serangan Iran dan Hizbullah daripada kota-kota besar di Israel tengah atau selatan, menurut mantan Kolonel Pasukan Pertahanan Israel, Miri Eisin.

Kedekatan Haifa dengan Lebanon membuat lebih praktis bagi Iran atau Hizbullah untuk melakukan serangan rudal terhadapnya, Menurut Ghasseminejad.

"Kami tahu ketika jarak dari target meningkat, rudal buatan Iran menjadi kurang dapat diandalkan," kata Ghasseminejad dalam wawancara dengan Al Arabiya.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1390 seconds (0.1#10.140)